w3lcome to Deibo's blog, Blog ini gue persembahin buat ello2 semue, salam 5 jari dari gue.. LAMARI

Rabu, 12 Oktober 2011

Cerpen D'masiv (Masivers selalu)


“Jangan Menyerah”


Kabut pagi menyelimuti permukaan bumi yang penghuninya sedang tertidur lelap namun tidak dengan Anira saat ini ia harus menelan dalam-dalam kepedihannya atas kepergian ibunda tercinta. Iringan jenazah menghantarkan anira kepemakaman ibundanya. Wajahnya yang slalu ada dengan seutas senyumannya yang mungil kini dengan terpaksa meredam seakan tak ada lagi senyuman mungilnya untuk hari ini,tatapan matanya pun amat sayu,ya..matanya tak sedikitpun berbicara tentang kebahagiaannya di masa lalu bersama ibunda tercinta. Hatinya hanya bisa menangis dengan amat lirih menyentuh dinding hati yang kian rapuh terhempas oleh kepergian ibundanya hari ini…
“ibu,jika nanti sudah waktunya tuk aku menyusulmu? kita pasti akan bertemu dan kembali tertawa melewati hari-hari yang indah”.ujar Anira dalam hati yang menangis tersedu-sedu.sejenak anira memandang tempat terakhir persemayaman ibunya.
“ra,kita pulang yuk?sekarang sudah hampir siang?”,ajak ariya.
“(masih termenung menatap batu nisan ibunya dengan lesu),Ariya pulang duluan aja,Anira masih ingin disini menemani ibu??”,jawab anira lembut.
“hmmm,anira kamu gak boleh gitu?cobalah tersenyum anira?maka ibu mu jua akan bahagia disana??”,ujar Ariya sambil menepuk pundak anira.
Anira pun berubah fikirannya ia mengikuti saran ariya tuk mencoba tersenyum walau kini hatinya kian lemah karna separuh dari jiwanya terhempas oleh ketiadaan hati ibundanya saat ini hanya ariya satu-satunya sahabat yang menjadi keluarganya yang terakhir.di perjalanan menuju rumah ariya mengajaknya berbincang-bincang,..tuk sekedar melepas sedikit kekacauan dihatinya.
“Anira,kamu boleh kok tinggal di sebelah kontrakkan aku”,saran ariya.
“Ga usah ariya makasih! lagian anira juga nggak punya uang untuk bayar sewa kontrakkannya..,anira lebih baik tingal dirumah anira aja!?walau sering bocor kalo hujan dan sering rubuh kalo ada angin kencang tapi itu tetap rumah terindah untuk anira karna selama 18 tahun sudah banyak kenangan yang tersimpan disana”,jawab anira merendah dengan senyuman kecilnya.
“Iya ariya juga ngerti kok,tapi untuk hari ini anira menginap dirumah ariya dulu yah?biar aman”,ujar ariya menasihati.
Anira pun mau untuk menginap dirumah ariya tuk malam ini. Tiba dirumah ariya anira tiba-tiba merasa pusing dan ia terjatuh karna pingsan,ariya pun kaget dan dengan segera menggendong anira ke kamar. “anira,…kasihan sekali kamu??aku janji anira sampai kapan pun aku akan selalu ada disamping kamu tuk melindungi kamu..,karna aku menyayangi kamu anira!?”,gumam ariya yang sejenak menatap anira dengan harapannya.
Malam yang hening menghempaskan dedaunan yang terjatuh karna suara malam yang membuatnya lemah namun pagi datang untuk mengubahnya menjadi suatu senyuman tuk mengawali hari yang baru. Waktu menunjukan pukul 05.00 pagi,azan berkumandang melafadzkan ajakan yang membawa suara indahnya mengajak para penghuni yang tertidur tuk bangun dan bergegas mengambil wudhu tuk sejenak mengucapkan syukur atas nafas yang masih bernaung serta nikmat yang telah diberikannya di hari yang lalu dan meminta agar allah memberikan lagi nikmat dan rejekinya untuk kehidupan yang lebih baik lagi di hari yang akan di jalani dengan keikhlasan. Anira mencoba tersenyum dipagi ini tuk sekedar pelepas haru yang menyita senyumnya,…
“ya allah aku minta lindungilah bunda ku di sana,dan tolong berikan aku keikhlasan untuk kepergiannya”,ujar anira yang meneteskan air mata sisa kepedihannya.
Usai solat anira segera bergegas pergi ke terminal untuk mencari sesuap nasi di pagi hari,..seperti biasa melewati jalan setapak yang hanya mengizinkan satu orang saja yang bisa melewatinya. Namun anira slalu tersenyum jika ia melewati jalan setapak karna di ujung sana ia menanti suatu jalan raya yang bisa di lewati oleh ribuan orang tanpa harus berdesakkan dengan yang lainnya. Seperti itulah hal yang slalu di gambarkan anira atas cita-citanya yang ia mulai melalui ruang yang sempit sampai dikemudian hari ia menemukan ruang yang luas terbuka untuk mewujudkan impiannya menjadi kenyataan. Sesampainya di terminal anira tak melihat satu pun teman-temannya..,hari ini pun ia tetap semangat untuk mengamen sendiri.
“Tak ada manusia yang terlahir sempurna,jangan kau sesali segala yang telah terjadi..Kita pasti pernah dapatkan cobaan yang berat seakan hidup ini tak ada artinya lagi,…Syukuri apa yang ada hidup,adalah anugrah tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik”,anira bernyanyi dengan seutas senyumnya. Selesai menyanyi di metromini dan bus kopaja anira kembali menelusuri jalan setapak yang biasa ia lewati sejenak ia berhenti di ujung jalan tuk menghitung hasil uangnya,…
“Alhamdulillah pagi-pagi gini udah dapet 15.000”,ujar anira tersenyum sambil menghitung uangnya. Anira segera menuju warung mpok inah warung langganannya membeli sarapan. Ketika anira hendak berjalan seseorang menepuk pundaknya,..
“Heeeh,mana setoran elu??!enak aja lo!!jangan kira gw bakalan nyetop nagih duit karna iba atas kepergian ibu elu,udah cepet sini duitnya!?”,dengan paksa bang jafar mengambil uang anira namun anira mengelak dan melawan bang jafar.
“Enak aja minta!?cari dnk sendiri kaya anak kecil aja apa-apa minta!?”ujar anira meledek alhasil bang jafar mengejarnya. Anira hanya menatap matanya ke depan tanpa memperdulikan bang jafar yang mengejarnya dan berlari dengan sekuat tenaganya. Sampai di penghujung jalan anira terjatuh karna tersandung batu.
“Aduuh,yach berdarah lagi dengkul ku”,ujar anira sementara ia menenggok ke belakang ada bang jafar yang berlari ke arahnya anira terus berusaha sekuat tenaga tuk bangun tapi kakinya lemas karna tersandung.
“Haayo,mau lari kemana kamu anira!??udahlah ga usah membuang waktu kamu mana uangnya”,gertak bang jafar yang memegang kaki anira lalu merampas dengan paksa uang hasil mengamen anira.
“Hahaha,makanya jangan belagu kamu mau coba-coba lari dari bang jafar”,ujarnya senang atas penderitaan anira.
“Hey,jangan macam-macam kamu sama perempuan!!?”,gertak seseorang yang ingin membela anira.
“Heyhey,…siapa kamu berani membentak bang jafar?!mau kamu pulang tanpa bisa jalan ha!!?”,gertak bang jafar dengan menunjukkan wajahnya yang garang dan amat bengis.
“Justru kamu yang akan pulang tanpa bisa berjalan”,ujar laki-laki itu.
“Aaargh,banyak omong kamu!!?,ujar bang jafar yang memberikan pukulan keras di pipi laki-laki itu. Pertengkaran pun berlangsung ricuh hingga anira bisa bangun dan memukul bang Jafar dengan besi tua yang ada di dekatnya.Bang jafar pun terjatuh pingsan,..
“Huuuh,akhirnya dia jatuh juga!?,makasih ya udah tolongin aku tapi kamu ga seharusnya melakukan itu? Oya sepertinya aku kenal kamuuu?jangan-jangan kamuuu?Ryan dMasiv yah”,ujar anira sambil menatap laki-laki itu.
“Gak apa-apa itu tugas laki-laki tuk melindungi perempuan,..iya akuuu ryan”,jawabnya dengan pelan.
“Apppaaa kamu beneran ryan dMasiv!?waaah akhirnya aku ketemu sama ryan dMasiv!!?”,ujar anira senang karna impiannya tuk bertemu idolanya tercapai.
“Ehh,jangan kencang-kencang ngomongnya nanti kalo ada yang tahu gimana kan keadaan ku bisa terancam!?hehe terlalu didramatisir yach?”,ujarnya sambil membungkam mulut anira dengan tangannya.
“iya maaf abis aku ngefans banget sama kamu apalagi sama lagu “jangan menyerah” aku slalu inget ibuku kalau dengar lagu itu,..duh kok malah ngelamun kita kerumahku yuk nanti aku obati kamu disana”,ujar anira lesu.
“Iya wajarlah kamu sampe kaget kan aku ini vokalis paling mempesona seantero Indonesia!?By the way memang kenapa dengan ibu kamu??”,Tanya Ryan.
“Ibu ku,…ibuku sudah meninggal..,tapi satu yang bisa buat aku tersenyum yaitu pesannya pada ku “jangan menyerah”,ujar anira dengan kata terbata-bata.
“Maaf aku ga bermaksud buat kamu sedih??”,ujar Ryan sambil memeluk anira.
“Baru kemarin ibuku meninggal saat ini aku hanya sendiri dan hanya ariya sahabat yang mau berbagi dengan ku untuk sesuap nasi??”, ujar anira menangis dipelukkan Ryan.
“Aku mau kok jadi sahabat kamu?”,ujar Ryan sambil menatap anira.
“Tapii,kita kan berbeda??aku ini hanya seorang pengamen semantara kamu vokalis dMasiv yang notabennya orang terkenaldan terpandang??”,jawab anira merendah.
“Denger yach sahabat itu tidak mengenal istilah perbedaan??karna sahabat kita bisa belajar bagaimana kehidupan yang ada..,jadi sekarang aku sahabat kamu yang berjanji akan senantiasa menjadi warna di setiap waktu”,ujar Ryan menasihati.
“Makasih yach aku senang hari ini bisa bertemu kamu??”,ujar anira tersenyum dengan senyuman mungilnya.
“Justru aku yang seharusnya bilang makasih sama kamu?karna kamu aku bisa mengerti bahwa hidup ini tidaklah slalu sama?”,ujar ryan tersenyum.
“Aduuh,jam 11 aku harus balik ke tempat tadi dan manggung?duuh gimana yah aku ga tau daerah disini?!”,keluh Ryan cemas.
“Lho,kenapa kamu gak bilang dari tadi??ya udah sekarang kita berangkat aja ke tempat yang tadi!?aku tau kok jalan tercepat menuju lokasi yang tadi”,ujar anira langsung bergegas untuk mengantar Ryan menuju tempat ia manggung.Dua puluh menit berselang sampailah ke tempat dimana Ryan manggung. “makasih yah?”,ucap anira pada ryan.
“Iya sama-sama,…apa kamu mau nonton aku manggung?”,tanya Ryan.
“Tapi,…aku kan??”,Tanya anira ragu
“Udah ga usah banyak mikir!?aku nich kasih kamu baju Masivers dan nanti kamu pakai jadi kamu bisa masuk,tenang aja aku akan suruh salah satu pengurus masivers untuk nemenin kamu”,ujar Ryan. Anira mengganti bajunya dengan baju Masivers yang diberikan Ryan. “Waah aku ga nyangka bisa pakai baju masivers?padahal butuh Rp.80.000 untuk daftar jadi masivers??”,gumam anira sambil tersenyum mungil. Bersama dengan pengurus masiver yang ditunjuk Ryan tuk menemaninya memasuki ke tempat dMasiv manggung. Ryan dkk datang naik ke atas panggung dengan senyumannya dMasiv menyanyikan lagu “Jangan menyerah” untuk itu Ryan memberikan prakata sebelum menyanyikan lagu ini.
“Lagu ini khusus untuk orang-orang yang ga pernah menyerah dalam hidupnya n special hari ini dMasiv nyanyikan untuk anira yang ga pernah menyerah dalam hidupnya”,ujar ryan yang mengajak anira untuk naik ke atas panggung menyanyi bersama dMasiv. Anira hanya meneteskan air mata bahagianya dalam pelukkan Ryan. Sungguh ini menjadi hari terindah tuk anira yang takkan pernah bisa ia lupakan,…karna untuk pertama kalinya ia bisa tersenyum kembali dengan senyuman mungilnya atas hadiah impiannya yang menjadi kenyataan bisa memiliki sahabat baru yang slama ini ia impikan yaitu Ryan dMasiv…




"Rindu Setengah Mati"

Namanya adi putra nurcahya,..yah awalnya aku memang tak merespon sedikit pun tuk membalas sms darinya yg meminta kenalan pada ku..
tapi akhirnya aku memutuskan berkenalan jua dengannya. ya melalui obrolan di sms dan obrolan di telepon yg panjang hingga hari dan hari terlalui dengan banyak kata yg terucap,..sedikit demi sedikit aku mulai mengenal sosok baik dari nya,..



sebelumnya aku sudah mengucap janji pada diri ku untuk tidak mengenal yg nama nya cinta karna bagi ku cinta memang tak pernah bisa membuat ku bahagia tuk memiliki dengan sepenuhnya. yah memang dulu aku slalu mengagumi tanpa bisa memiliki,..dan merasakan betapa indahnya tuk jatuh cinta.

Namun sosok putra membuat perbedaan dalam pandangan ku mengenai cwo dan cinta,.yah dia banyak cerita tentang kisah cintanya yang sedang tak jelas. Kekasih nya eza (sekarang mantan) tak pernah memberi keputusan yang pasti tentang rasa sayang putra yg tak pernah mati,..putra bilang pada ku bahwa eza masih menyayanginya namun eza jua sudah tak sanggup lagi untuk melanjutkan hubungannya dengan putra karna sudah ada seseorang yg singgah di hati eza. yah,..aku hanya bisa menyemangatinya dengan kehadiran ku yg sebatas menghiburnya melalui sms,..semua komunikasi yg terjalin antara putra dengan ku hanya melalui sms dan bertelepon.

Namun aku tak menyangka jika kehadirannya memang mengisi kekosongan ku yg tlah lama tak tersentuh. yah,..aku akui bahwa memang hanya dia yg slalu menemani ku hingga aku slalu memiliki rasa yg indah jika berbincang dengannya,..semakin lama aku semakin memiliki rasa yg berbeda padanya karna ia mulai memberi perhatian yg lebih dan pernyataannya yg sulit tuk menembus dinding hati ku yg keruh tuk bisa menerima pernyataan yg indah.
“Ra,..skrng da kmu d’sni,da kmu yg mrubh sti2k khdpn ku,..apa iia ini prtnda bhwa aku hrs mnmpuh hdp bru dgn mu??”,Tanya putra melalui smsnya yang membuat aku tersentak.

lalu aku langsung membalas smsnya

“mksd km pha?aku ga ngerti qta kan baru knl??”,balas ku.

Tak lama ada sms darinya “ya skg kmu ra yg brbda bwt aku tp aku msh blm bsa lpain dia,..?rsa ne msh trlalu skt”,balasnya.
Setelah aku membaca sms darinya entah mengapa aku merasa putra hanya mempermainkan perasaan ku yang mulai kembali tumbuh dengan indah tuk memulai kepercayaanku kepada cinta.


Namun apalah daya ku yang slalu mengagumi tanpa balasan yang pasti,di sini aku hanya bias berharap dan berterus terang bahwa aku memang mulai mencintainya. Sabar dan ikhlas dalam hati ku slalu berhembus dalam hati ku yang mudah rapuh tuk menunggu namun kini waktu berkata lain karna jawaban putra yang aku nantikan tuk berbuah manis akhirnya datang jua..


"ra putra mau bilang kalau sekarang putra udah mulai sayang sama ra tapi putra juga masih takut kalau nanti nya putra cuma bisa bikin ra kecwa",ujar putra saat menelpon ku.

"iya ra jg sadar kalau kita baru sebulan kenalannya dan itu juga masih terlalu cepat tuk menjalin suatu hubungan tp ra juga udah terlanjur sayang sama putra ra ga bisa ngilangin rasa rindu ini??",ujar ku berterus terang tentang isi hati ku,..

"uhm,tp putra akan coba ra tuk menyayangi ra lebih jauh??yang putra bingungkan hanya putra ingin menyatakan semua isi hati di hadapan ra langsung dan bukan melalui sms/telepon",jawabnya.

"tp bagaimana kita masih belum bisa punya waktu tuk bertemu..?aku sih bisa aja ke bogor dan ketemuan sama kamu tapi kamu kamu kan di solo dan baru bisa pulang kalo da libur aja??lalu kalau ra minta kamu tunggu sampai kita bertemu,apa kamu masih bisa simpan rasa kamu itu cuma tuk aku?maaf kalau aku terlalu banyak tanya tapi aku hanya menginginkan sesuatu yg nyata soal cinta",tutur ku dengan panjang,efektif.

"aku juga bingung ra,..tapi aku ingin kamu tahu dan aku ingin buktiin ke kamu kalau aku bisa buat kamu percaya lagi sama yg namanya cinta dan aku jua bisa ra slalu merindukan kamu,..?so kenapa ga kita jalani aja??",tanya putra.

"ya aku,..??",ujar ku terbata-bata. "apa ra?",tanya putra.
"ummmh,..iya aku akan coba tuk menjalaninya bersama kamu??"ujar ku dengan nada yg lemah lembut.

"ra serius kan??",tanya putra.

"iia ra serius kok ,..ra juga mau bantu putra buat ngelupain eza,..ra mau jadi sandaran hati buat putra,..ra siap menanti pernyataan cinta putra sampai nanti kita bertemu di bogor",ujar ku.
semenjak itu aku dan putra sudah memutus untuk menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih,..ya kini hanya dia yang pertama dan terakhir tuk ku,..tuk mencintai ku selamanya..walau aku tahu semua ini terlalu cepat namun aku percaya dan yakin akan hatinya yang aku tahu jua memililki cinta yg tulus,.


semoga ini semua bisa merubah pandangan ku tentang cinta,..semoga iia jua benar2 menyayangi ku sepenuh hatinya.., kini semuanya berbeda putra selalu mengisi hari-hari ku dengan kehadirannya yg tak pernah luput di setiap waktu ku,.

yah aku slalu menantinya disaat waktu terasa hampa tak berirama,.. aku slalu merindukan nya dalam hati yg menanti tuk bertemu dengannya,..saat ini aku hanya dapat berdoa agar semua ini bisa berjalan lancar dan apa adanya. sabar dan ikhlas slalu aku tanam dalam hati,..


"mY only one"


yah "my only one" adalah lambang cinta ku dengan putra. yeah hal yg aku jalani ini membuat semuanya menjadi terasa sangat dalam dan berkesan dalam jarak yg memisahkan.

Namun bagi ku dan putra jarak bukanlah hal yg akan memisahkan cinta yg tulus,..bagi aku dan putra tiada yg dapat memisahkan aku dan putra kecuali maut.

Aku disini masih menanti tuk bertemu langsung dengannya yah menanti dengan rasa rindu yg amat dalam karna itu aku "Rindu Setengah Mati" kepadanya,..


 DIANTARA KALIAN :'( 



“Love,..Love and Love,…”

Yeah,..memang itu yang sedang aku rasakan sekarang,..sulit tuk ku utarakan betapa indahnya memiliki rasa ini,..dengan banyak hal dan ekspresi spontan yg tak pernah ku kira akan terjadi pada ku,..!? hheeh,..ini sungguh menjadi dilema?!. “I’m addicted you!” ,hanya kata itu yg terucap dari bibir ku yg tak mengekspresikan kata lain ketika Titha lewat di hadapan ku dengan sekejap sekujur tubuh ku seolah mati rasa ketika aku melihat tatapan matanya yang menatap ku dengan tatapan yang indah. “Uugh,kenapa lagi ini slalu aja seperti ini!?”,gerutu ku dalam hati. Jujur Aku memang mengaguminya dengan perasaan yang sangat dalam sampai-sampai aku rela menyimpannya begitu rapi agar tak ada satu orang pun yang mengetahuinya sebelum ia yg pertama mengetahuinya. “Oooh it’s terrifying!?”,keluh ku seraya menghela nafas yg sempat sesak. Terkadang perasaan ini sangat menyiksa batin ku tapi mau bagaimana lagi?!namanya juga cinta!?slalu aja penuh dengan ribuan pemikiran,ribuan rasa,dan ribuan ekspresi yg pastinya semua itu terjadi dari hati yang terdalam. Jelasnya aku sudah menanti terlalu lama waktu yang tepat tuk mengungkapkan isi hati ku bagaikan gunung merapi bereproduksi aktif dalam kawahnya yg sangat dalam.
Sampai aku benar-benar yakin tuk mengungkapkannya tepatnya saat jam istirahat tiba Aku menanti sampai kelas benar-benar kosong dan hanya akan ada aku dan Titha. Bisa dibilang hari ini aku beruntung karna Titha tak keluar kelas saat jam istirahat. Aku memberanikan diri berjalan dengan langkah gagah dan mebusungkan dada seraya aku yakin tuk melangkah ke arahnya. “Titha,..?”sapa ku padanya sebagai awal pembukaan (jjagh dah kaya pidato aja). “iya,..”,jawabnya dengan senyuman ramah yg menyentuh lubuk hati ku (uugh,ber-lebih-an). “Ga keluar?”Tanya ku dengan sedikit improvisasi (improvisasi??nyanyi kali da improvisasinya!?). “Lagi males aja,Kamu tumben ada apa??”Tanya Titha heran melihat ekspresi ku yang tidak karuan (Eiits,..!?ralat pengertian “ekspresi tidak karuan” alias salting abizz!? ^_^). “Aku,…engmm..”,ujar ku yang ragu tuk melanjutkan kata-kata. “Apa?kok ga jelas sih??”,tanya Titha menanti perkataan ku. “Titha,..?”,sapa seseorang yang berdiri di pintu kelas. Pandangan,perhatian Titha pun tak lagi tertuju pada ku melainkan pada Reno. Dia salah satu cover boy di sekolah ku,jangan tanya cover boy dimajalah apa wajahnya terpampang!?karna menurut ku wajahnya tak terlalu bagus tuk didaulat sebagai cover boy versi majalah. “Hmm,sebenarnya mau apa sih dia datang kesini!!?,menggangu saja!?”,gerutu ku kesal serasa Aku ingin sekali menggaruk wajahnya yang selalu menjadi daya tarik tuk tebar pesona dengan para gadis-gadis (hehe criminal skali,..?!). “Titha kita ke kantin yuk??”,ajak Reno dengan penuh percaya diri. “Hmmm,tapi Aku malas,..”,jawab Titha tak bersemangat. “Udah ayo ikut aja!?”,ajak Reno sedikit memaksa dengan menarik tangan Titha tuk ikut bersamanya. Sayangnya keberuntungan tidak berpihak pada ku. “Huft,..siaaal gagal!?”,keluh ku sambil menendang bangku,.. Titha meninggalkan aku dalam kelas yang senyap,kini hanya tinggal aku dalam diam yang berbisik semu. Aku hanya mengelus dada tuk merelakannya pergi bersama Reno. Bell berdering nyaring ditelinga ku,..seraya penghuni kelas kembali ke tempatnya masing-masing seperti anak ayam yang digiring ke kandang oleh ibunya namun saat Titha memasuki kelas pandangan ku kembali hanya tertuju padanya. “Cie,..Titha yang abis jalan sama Reno,tau deh yang udah jadian sebulan?!”,celoteh salah satu penghuni kelas. Mata ku semakin membelalak ketika aku mendengar kata-kata itu. “Cie Titha selamet yach!?”,ujar Ninda teman sebangku titha. “Suit.suit,….Priekitiew!?”
,sorak anak-anak ramai ricuh. Aku sangat tak menerimanya karna semuanya yang ku dengar adalah kenyataan,betapa pilu nya perasaan ini karna semua itu adalah benar…akhirnya aku tak mengerti tentang perasaan ku yang berubah menjadi gundah gulana,..tapi aku masih tetap bertahan dengan rasa yang aku miliki tuk Titha. “Cinta sejati butuh perjuangan”,begitu kata Kahlil Gibran. Ya aku memang harus berjuang tuk bisa memiliki titha!!?karna aku sangat mencintainya.

Waktu tak pernah berhenti berputar sampai tiba masa-masa terakhir di semester akhir ini,ujian pun telah berlangsung sebagai bagian akhir. Aku bersyukur karna aku lulus ujian namun separuh rasa ku meringis karna dengan berakhirnya masa-masa SMA berakhir pula jua waktu ku tuk bisa merebut hatinya dari Reno. Tapi aku tak akan menyerah tuk tetap menanti dan merebut titha sampai ia mejadi milik ku. Perpisahan ini memang menyedihkan..tp setidaknya aku masih bisa menatap raut wajahnya indah menyentuh hati ku,mendengar suaranya yang riang bergema ditelinga ku,melihat senyumannya yang slalu larut dalam ingatan ku. Hheeh,memang menyedihkan seperti ini!entahlah mengapa aku seperti ini!?...perpisahan telah usai kini aku menjalani kisah ku yang baru setelah lulus dari sma dengan berbagai rasa dan jua tanya akankah aku tetap bertahan dengan rasa ini,..jujur terkadang aku membenci diri ku yang tak pernah bisa tuk mengutarakan cinta secara langsung dengan lugas. Setelah lama tak ada kabar tentang Titha Ku dengar dari Ninda (sahabat akrab Titha) kini hubungan Titha dengan Reno semakin serius bahkan yang lebih membuat aku kaget bulan depan mereka akan melaksanakan pernikahan,benar saja semua itu akhirnya terjadi jua. Undangan pernikahan datang menghampiri aku yang menanti dalam ketidakkepastian. Hari yang tidak aku inginkan hadir jua ke hadapan ku,..rasa ku bercampur aduk menjadi serpihan yang tak berarti oouh,betapa bodohnya aku yang tidak pernah berani tuk mengungkapkan semua yang ku rasa!? Aku butuh waktu berjam-jam duduk diteras depan rumah ku tuk memikirkan apakah aku pantas datang ke pernikahannya hanya sekedar melihat dirinya tuk yang terakhir kalinya. “Woii benggong aja?ati-ati kesambet”,sapa Ninda yg datang menghampiri ku. “Ah elo ngagetin gw aja!?”,jawab ku ngles. “lagi gini hari sempet-sempetnya lo benggong??Btw Lo jd ga datang ke pernikahannya si Titha??klu iia gw nebeng yach?”,tanya ninda yang berharap kali ini dapat tebengan gratis. “ga tau?gw jg masih binggung?!”,jawab ku tak bersemangat. “Ayolah datang aja lagian ga enakkan kalo kita ga datang?!titha pengen banget lho ketemu lo??”,ujar ninda meyakinkan ku. Aku kembali merenung atas pernyataan ninda bahwa Titha ingin bertemu aku,..ya ku pikir mungkin aku memang harus menemuinya,sekalipun harus merelakan hati dan seluruh perasaan yang aku miliki menjadi retak tak tersentuh,..
Malam pun tiba aku berangkat dengan ninda ke acara pernikahan Titha. Sesampainya aku di rumah Titha,..sejenak aku menghelakan nafas ku yang kian sesak..,berusaha tuk bersikap seolah tak ada raut yang mengartikan aku sangat terpuruk melihat kejadian malam ini. “ayo masuk jangan benggong aja!?”,ujar Ninda membangunkan ku dari lamunan. Langkah ku mulai redup seolah aku berjalan memasuki ruangan yang tak mempunyai celah,Ku lihat sosok Titha yang tersenyum manis ya,..lebih manis dari yang pernah ku lihat,ia terlihat sangat bahagia,..,setelah 1 jam lebih akhirnya penderitaan ku berakhir sudah,..acara sudah selesai dan aku kembali pulang ke rumah dengan asa yang ku genggam erat. Aku menyiram wajah ku dengan segayung air tingkah laku ku kini seolah seperti orang yang mengalami depresi tingkat tinggi. Ya tuhan sungguh aku tak bisa menghilangkan rasa ini dalam sekejap,..walau kini dirinya telah menjadi milik orang lain tetap saja rasa cinta ku dan rasa sayang ini tak dapat aku singkirkan dari pikiranku. Entah apa yang telah merasuki pikiran ku?sampai-sampai aku masih saja menyimpan dengan rapi semua perasaan ku tuk Titha,.telah ku coba menyendiri selama berbulan-bulan aku menyibukkan diri ku dengan hangout dengan kawan futsal ku semasa sma. Namun hasilnya sama saja nihil!?,..disaat aku sudah mulai bisa melupakannya,..dua hari yang lalu ia datang dengan tiba-tiba ke dalam mimpi ku. Tak jelas apa maksudnya karna ia hanya tersenyum menatap ku…? Pikiran ku kembali lagi tertuju padanya,perasaan ku terpaksa harus mengiba setiap aku mendengarkan lagu “diantara kalian” dari d'Masiv namun hanya lagu itu yg membuat aku dapat membalut rasa yg sakit. Ini sungguh menjadi dilema rasa tuk ku,..tuk aku yang terlalu tulus mencintainya,tuk aku yang terlalu banyak berharap tentang nya dan tuk aku yang kini memiliki harap dalam asa yg semu. jujur aku memang masih belum bisa tuk melupakan Titha sepenuhnya tapi setidaknya aku akan slalu ada tuknya. Semoga suatu saat aku bisa menemukan cinta yang benar-benar ada tuk ku slamanya,..?



Satu pinta ku tuk mu Titha,..

"Tetaplah tersenyumlah tuk ku, meski ku tahu senyum mu tak hanya tuk ku seorang,tak hanya tuk aku yg mencintai mu dengan tulus dan rela berada diantara kalian..."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar