w3lcome to Deibo's blog, Blog ini gue persembahin buat ello2 semue, salam 5 jari dari gue.. LAMARI

Senin, 31 Oktober 2011

kumpulan kata romantis.. mencoba dikit :D

* Udara pagi yang cerah dan segar selalu kuhirup dalam-dalam. Seperti kuhirup wangi cintamu ketika bangun dari tidur. Selamat pagi, cinta..
* Selamat pagi, matahariku. Kau menyambut pagiku dengan tetesan embun bagaikan nyanyian merdu, membasahi dedaunan dan aneka bunga, mencipta lukisan keindahan yang sesungguhnya.
* Ke mana dunia berpihak pagi ini? Tak ada kabar yang kuterima selain bisikmu yang kutemui pada sisa mimpi tadi malam. Apa kabarmu pagi ini, sayang?
* Langit membuka tabirnya, menyapa mentariku yang cantik pagi ini. Dear, nanti pergi sekolah bareng ya

* Kalo kamu jadi senar gitar, aku ga mau jadi gitaris ah, abis aku ga mau mutusin kamu.

* Kalo aku jadi gubernur BI, aku bakal bikin uang yang ada foto kita berdua.

* Nama kamu ga mungkin jadi jawaban quiz, kecuali pertanyaannya "siapa lelaki yang paling manis?

* Cintaku ke kamu cuman 1%, yang 99% cinta bangettt!!

* Wasit sepakbola punya kartu kuning dan merah, tapi aku punya kartu akses menuju hatimu.

* Kamu itu kaya hansaplast ya, selalu menutupi luka hatiku.

* Yang kamu liat di kulkas,bukan hati sapi, itu hatiku beku karena ditinggal kamu..

* Tinta apa yang gak bisa ilang? Tinta-tu padamu.

* Waktu petugas sensus ke rumahku, dia cuma menghitung4 org di keluargaku. dia gak tau kalo sebenernya ada kamu di hatiku (jadi ada 5 deh).

* Bukan titik yang menyebabkan tinta, tapi tinta yang menyebabkan titik..

* Bukan karena kamu cantik yg menyebabkan aku cinta , tapi karena aku cinta, kamu terlihat cantik.

boo be sad :(


Deru angin menghempaskan tubuhku, rintik hujan membasahi seluruh ruang hatiku. Entah mengapa hatiku tak bisa berbicara pada hatimu, yang ku tahu sayangku hanya untukmu, kau memang yang terbaik untukku, janji-janjimu selalu menemani setiap detikku, doaku pada tuhan agar kau tak pernah pergi dari hidupku, dan tak akan pernah berpaling mencari cinta yang lain.“ ya tuhan.. kau maha mengetahui isi hati semua umatmu, termasuk hambamu yang lemah ini.. berikanlah aku waktu untuk bisa melihatnya slalu, walaupun hati ini terus memaksaku mencari cinta yang lain, batinku tak ingin beranajak dari kesetiaanku untuknya, tuhan.. maafkanlah aku, aku hanyalah manusia biasa yang ingin di cintai dan di sayangi, selalu ajariku untuk menjadi orang yang rendah hati, ijinkanlah aku menjadi yang terbaik untuk keluargaku, buang semua sifat burukku, jauhkan aku dari segala godaan syaitan yang akan menjerumuskanku dalam lubang yang penuh laknatmu.. ijinkan aku melupakannya.. karena ku tahu saat ini dia telah bersamanya, tuhan.. buatlah dia selalu tersenyum, buatlah dia selalu tertawa, jangan buat dia sedih dan menangis, aku tak ingin kejadian dahulu terulang kembali.. kuatkanlah hatiku..!! Bantu aku menggapai cita – citaku.. tenangkanlah hidupku, mudahkanlah aku selalu untuk selalu ada di jalanmu yang lurus.. sampaikan padanya,, jika aku mencintainya, sangat – sangat mencintainya!! Dan aku tak ingin melihatnya menangis!! Sesungguhnya, aku masih mengharapkan dia untuk kembali padaku. Dan aku ingin dia menjadi yang terakhir dalam hidupku, jadikanlah dia jodohku nanti ya tuhan,,, setelah aku bisa menggapai semua yang aku inginkan.. AMIN…!!”

boo :D


Di saat aku ingin melupakanmu, kau dating kembali membawa cintamu yang fana, kau datang dengan semua tingkahmu dulu, kau datang dengan senyuman yang mampu menarik cinta itu datang kembali”

Jujur aku tak mengerti atas apa yang aku alami saat ini, aku tak pernah tahu!. Aku putus dengan mantanku, sejak se-tahun yang lalu, hubungan kami sangat indah, sangat sangat indah, bagai butiran pasir di pantai yang selalu bersama menghiasi hari-hari. Mungkin aku terlalu bodoh, terlalu tolol mengedepankan ego-ku,  ego yang tak mempunyai  arah pemikiran yang positif, tetapi aku rasa keputusan yang aku ambil, sangat sangatlah tepat, karena aku tak ingin batinku tersiksa, aku tak ingin sakit hati!. Dia baik, manis, senyumnya selalu membuat hatiku gembira, senyumnya selalu membuatku lupa akan semua masalah, walaupun hanya sekejap, senyum itu bagaikan air yang datang saat kemarau panjang, air yang di tunggu – tunggu untuk kelangsungan hidup, tapi dia tak pernah mau mengerti aku, orang tua kami sudah sangat – sangat merestui hubungan kami, percayalah aku dengan semua kata-kata manisnya, dengan janji-janji indahnya, 2 tahun ku menjalani itu semua. Di saat aku masuk SMA, dia meninggalkanku! Aku sempat memaksanya untuk tak pergi jauh dariku, aku memaksanya untuk mengingat janji-janjinya dulu, tapi semua sia-sia.. L , janji indahnya terkikis waktu..

Tak ada yang dapat aku perbuat lagi, selain hanya berserah diri kepada allah .. aku mencoba melupakannya! Selang berapa waktu, aku mendapat kabar bahwa dia tlah mendapat pengganti diriku, aku kecewa.. aku benar-benar tak tahu, apa yang harus aku lakukan.. sahabatku menasehatiku untuk tetap bersabar dan bersabar. Ok.. aku percaya waktu yang akan mengubah segalanya. Waktu yang akan mengubah semuanya, dan hanyalah waktu yang dapat membuatku kembali ceria..

Beberapa bulan setelah aku putus dengannya, tanpa di duga dia mengirim sebuah pesan “Hati kita pisah, tapi hati kita ngak akan pernah pisah”. Aku tak pernah tahu, apa yang dia maksud. Namun, hatiku bagai di sayat sebilah pedang yang sangat tajam. Di cakar seekor elang yang mungkin dapat menciptakan luka yang tak akan pernah hilang.

Dia telah di miliki orang, yang pastinya pilihannya. Aku tak mau menjadi penggangu dalam hidupnya, aku ngak ingin memaksakan kehendakku, untuk tetap menunggunya. Mungkin dahulu.. aku berharap! Dia akan kembali seperti dulu, dan berharap dia akan sadar, bahwa hanya aku-lah yang benar-benar tulus mencintainya. Harapanku.. agar dia bisa kembali bersatu lagi denganku, menyatukan keeping-keping bangunan hati yang masih tersisa.. tapi. Ya sudahlah.. itu semua tak akan pernah terjadi lagi.. mustahil.

sekarang aku kelas 2 sma, xia4 adalah kelasku.. yah kelas yang pantas lah untuk kemampuanku.. tanpa di sangka – sangka aku sekelas dengan teman masa kecilku, anaknya manis, baik, pemain karate lagi. Juara satu. Hehehe.. lumayan lah.. awalnya jadi sodara.. (abang-neng), dia sudah punya pacar.. hah.. sedihlah aku.. lambat laun, rasa sukaku mulai muncul.. sayangnya ya juga ada.. dikit tapi.. kok lama kelamaan yah.. anaknya asyik juga.. aku HTS-AN, mungkin sampe 2 minggu.. terus pas tanggal 24 oktober 2011 kita resmi jadian.. J, aku sama dia punya cita-cita yang sama sama tingginya.. aku mau jadi dosen bahasa inggris dan dia jadi polisi.. aku pernah bilang, kita harus bisa mencapai cita-cita kita, aku harap kita bakalan selalu kaya gini.. aku sayang banget sama dia, sayang. . DENDY.. .

Rabu, 12 Oktober 2011

SETIA UNTUK SATU NAMA



Suara kaki berlari terdengar di tepi jalan memecah pagi. Nanda dan teman-temannya terlihat sedang berolah raga, jogging, tujuan mereka tak lain adalah dermaga!
Gelisah terus mengganggu hati Nanda. Nanda adalah seorang cowok yang duduk di bangku SMA, dia pindahan dari salah satu sekolah menengah atas terfavorit di kotanya. Saat ini Nanda bersekolah di SMA desa yang dekat hutan dan persawahan.
Hari pertama Nanda masuk, semua terasa biasa, belum ada teman yang mau berteman dengannya. Satu minggu kemudian, datanglah seorang cewek bernama Febrye, dia dikenal sebagai anak yang pandai, friendly, disenangi guru, dan suka berteman dengan cowok daripada dengan cewek.
“Hey….!” Sapa Febrye. “Iya…. Siapa?” sahut Nanda sambil mendongakkan kepalanya yang sedari tadi tergeletak di meja. “Aku Febrye…. Kamu Nanda kan?” ia menebak. “Ya, bener banget.” Balas Nanda.
Mereka bercakap-cakap dan saat itu dimulailah persahabatan antara Nanda dan Febrye. Febrye sering mengajak Nanda keluar, jalan-jalan, shopping, atau untuk sekedar berolah raga. Semenjak itu Nanda selalu menjemput Febrye, mereka sudah saling kenal dengan orang tua masing-masing, semuanya bersahabat.
Suatu hari, di sekolah mereka diadakan PENSI. Setiap kelas harus menampilkan perwakilannya untuk mengisi acara tersebut. Febrye menjadi perwakilan dari kelasnya. Nanda mengucapkan selamat atas terpilihnya Febrye sebagai perwakilan kelasnya. Febrye sangat lihat bermain gitar dan dia juga suka menyanyi, ketika teman-temannya memilih dia untuk tampil, Febrye menyetujuinya dengan sangat antusias.
Tibalah hari yang ditunggu-tunggunya. “Ma, aku berangkat dulu, ntar Mama dan Papa nyusul ke sekolah!” pamit Febrye sambil membawa gitarnya keluar. “Hati-hati sayang!” balas mamanya.
Febrye berjalan menuju ke arah Nanda. Nanda telah siap berangkat ke sekolah bersamanya. “Pagi, Feb! sapanya. “Pagi juga manis!” jawabnya genit…. he he he, maklumlah si Febrye…! “Siap berangkat…? Let’s go……!!” Febrye sangat bersemangat pagi itu, tak sampai sepuluh menit, mereka tiba di sekolah.
Hari itu hari Sabtu matahari bersinar dengan cerahnya, panggung yang megah telah berdiri di tengah lapangan basket, menantikan penampilan yang pastinya seru-seru. Febrye menampilkan 2 penampilan. Penampilan pertama, kedua, ketiga, sampai akhirnya keempat, “Kita sambut…… Febrye…… yang akan bermain dengan gitarnya, tepuk tangan……!!!” suara MC dengan semangat. Tepuk tangan terdengar sangatlah keras. Cewek dengan rambut panjang yang diikat memakai bando hitam baju kaos putih, bertuliskan “I’m yours”, dengan celana borju panjang.
Febrye berjalan menuju kursi yang telah disediakan di tengah panggung. Dia duduk dan menatap penonton. “Selamat pagi semuanya, saya akan membawakan lagu yang berjudul “Rindu 1/2 mati by D’Masiv”. Febrye pun menyanyi, dia bernyanyi dengan hati, alunan suara gitar yang di petiknya sangatlah indah untuk didengar, dipadukan dengan suara Febrye yang sangat khas!!
Penampilan pertama Febrye berjalan dengan lancar dan sukses. “Aku akan mengatakannya sebentar lagi,” bisik Febrye. Nanda tersenyum dan membawakan air mineral untuknya. “Fantastic perform and this is for you.” Jelas Nanda. “Thank you.” Balas Febrye.
“Bagus banget penampilan lu, Feb, gw sampe merinding dengernya, hi……” sahut temannya yang lagi mempersiapkan kostum untuk penampilan Febrye berikutnya. “Ada-ada aja, lu…!” “Kayaknya ada yang lagi cinlok neh, khem… khem…” sindir temannya yang bernama cacha itu. “Ya, … gw lagi PDKT ma cowok manis ini,” Febrye menjawab dengan Pdnya…!
Nanda hanya tersenyum, dia tersipu malu…!! “Apa iya itu bakalan terjadi???” harap Nanda.
“Ya……… inilah penampilan kedua Febrye, perwakilan dari XI-A1……! Yeach…… Febrye……” sorak teman-temannya. Nanda bergabung dengan teman-temannya di sebelah barat panggung sambil menunggu Febrye menaiki panggung.
“Inilah penampilan kedua sekaligus penampilan terakhir saya, saya akan membawakan sebuah lagu yang berjudul “Cinta ini membunuhku” masih tetap dari D’Masiv, karena saya adalah Masiver. Saya suka menyanyikan lagu D’Masiv, he he he. Ga ada yang nanya ya, he he he…”
“Huuuuuu, Febrye, Febrye…… ada-ada saja,” bisik Nanda dalam hatinya. Febrye menyanyikan lagu itu dan kembali penonton menikmati penampilan Febrye, tak lama terdengar suara penonton yang juga ikut menyanyi. “Cinta ini…… membunuhku…!”
Lagu selesai dinyanyikan dan ada seorang guru yang berdiri memberikan jempol dan aplaus, diikuti guru-guru lain yang bertepuk tangan dan mengangkat jempolnya. “Terima kasih semuanya.” Ucap Febrye dengan mata yang berkaca-kaca. “Saya tidak akan menampilkan penampilan seindah ini tanpa kalian semua, maaf sebelumnya saya ingin kalian tahu, di hati saya sekarang, saat ini, detik ini, Nanda, entah apa yang aku rasain saat ini, aku senang banget bisa jadi temanmu. Tapi rasa senang itu jadi berlebihan, setiap aku berdo’a sehabis aku sholat, di pikiranku selalu terlintas kamu, aku gak tau kenapa ini semua terjadi. (Nanda antusias mendengarnya). Apa ini rasa suka atau gimana? Yang jelas aku gak mau miliki orang itu, kalau pada akhirnya aku cuma membuatnya menderita, Nanda aku sayang kamu!! Rasa ini benar-benar tulus dari hati aku, maukah kau menjadi pendamping hidupku???” Febrye meneteskan air matanya.
Nanda segera naik ke atas panggung dengan membawa sebatang coklat kesukaan Febrye. “Sudah tidak usah menangis, teman-teman dan semuanya yang ada di sini, aku mau kalian semua yang menjadi saksi cinta kita, (Nanda menatap Febrye) kamu, Feb…… wanita terindah yang pernah aku temukan, aku mau menjadi pendamping hidupmu!!!” tegas Nanda, lalu menghapus air mata Febrye yang masih tersisa di pipi kanannya dan memberikan coklat yang sedari tadi ia persiapkan untuk Febrye.
Mereka berdua pun menjadi penutup acara pensi dan semuanya kembali pada kegiatan masing-masing. Terlihat beberapa orang sedang membongkar panggung dan merapikan kembali semuanya seperti biasa, Febrye dan Nanda terlihat sedang asyik bermain volly di tepi lapangan.
Mereka berdua sangatlah serasi, kompak, dan asyik banget. Gak kayak pasangan lainnya yang suka menebarkan kemesraan di muka umum. Aktivitas yang mereka lakukan, tak lain dan tak bukan adalah SMS_an, pulang bareng, jalan bareng, berolah raga bersama, kadang-kadang juga mereka ketemu di rumah. Febrye sayang banget sama Nanda, begitu juga dengan Nanda. Keluarga mereka sudah terlihat akrab dan Febrye sudah sangat menyayangi anggota keluarga Nanda, mulai dari ayahnya, mamanya, kakak, adik, dsb. (indah banget ya hubungan mereka, red).
Mereka berpacaran selama ± 2 tahun, pada saat itu mereka telah lulus SMA dan bersiap untuk memulai sekolahnya lagi di bangku kuliah, awalnya Febrye resah akan hubungannya yang akan ambruk saat Nanda akan duduk di bangku kuliahnya nanti, Febrye masuk di universitas ternama di kotanya dan saat itulah mereka berpisah. Yang dulunya pas waktu istirahat mereka bertemu, bermain volly bersama, sekarang tidak lagi. “Huh sepi…!!” bisik Febrye dalam hati.
Malam minggu yang sepi, dingin, dan sangatlah sunyi. “Beb, aku iri melihat bulan dan bintang yang selalu bersama, aku iri. Aku rindu kamu.” Febrye memeluk kakinya erat, tanpa basa-basi Febrye bergegas menuju ke kamarnya, mengambil jaket, gitar, dan kontak sepedanya, dia mengendarai sepedanya dengan kelajuan ± 80 km/jam. Malam itu dia merasakan rindu yang sangat dalam, tak sampai sepuluh menit, dia memencet bel, dan bi Inah (pembantu Nanda) yang sangatlah dekat dengan Febrye segera membukakan gerbang dan memeluk Febrye. “Aduh, Non. Non dari mana aja, bibi kangen sama, Non. Ayo masuk, Non, masuk. Den Nanda ada di dalam!” bi Inah girang melihat Febrye, dia memarkir sepedanya dan berjalan beriringan bersama bi Inah sambil membawa gitarnya.
“Den, Den, ada non Febrye di bawah!” bi Inah berbisik pada Nanda. “Oke, aku akan segera turun.” Nanda mengambil kaosnya dan segera bergegas menuruni tangga untuk menemui Febrye.
“Malem, Beb. Aku rindu kamu……” Nanda menyapanya dan memeluknya erat. “Aku juga rindu kamu, Beb, hmm!!” Febrye membalasnya dengan pelukan erat. “Kita ke pantai yuk, atau ke dermaga aja. Terserah kamu deh.” Ajak Nanda. “Oke deh, kita ke pantai aja. Motorku di sini ya, aku bawa gitar!” lanjut Febrye. “That’s okay, Beb…!”
Mereka berdua menuju pantai dan mereka duduk di sebuah perahu…… “Okay, moon, stars, sand, and you my heart (sambil menunjuk muka Nanda), I will singing a song for my beby,…… and I want he know, what is the meaning of quite night!!!” (Nanda tersenyum).
Febrye menyanyikan sebuah lagu yang berjudul “Love setengah mati”. Tak dapat ku hidup tanpa senyumanmu, sayang, ku mencintaimu! Itulah potongan lirik yang Febrye nyanyikan. “Bagus!!” (Nanda berbisik di dekat telinga Febrye). “Thank you, Beb.” Balasnya.
“Kamu tau gak, bulan dan bintang-bintang yang ada di langit malam ini…… mereka selalu berdua menghiasi malam-malam kita,” (seraya menunjuk ke langit).
“Aku tahu, Beb. Aku sayang kamu……” Nanda mencium kening Febrye. “Malam ini aku ingin mengatakan satu kalimat untukmu, Beb. Aku gak mau kehilangan kamu!!!”
Malam itu mereka lewati dengan diselimuti angin malam di pantai, pagi harinya mereka kembali pada aktivitas masing-masing.
Suatu hari, ada seorang teman Febrye, chacha, yang berkata, “Kamu tahu, apa yang dilakukan Nanda di belakang kamu?? Kamu tahu Feb, aku teman kamu aja nangis!! Feb, temenku ngeliat Nanda setiap hari antar jemput cewek, dan aku melihat sendiri dengan mata kepalaku sendiri.” (sambil menunjuk matanya sendiri). Ifa menyampaikannya dengan nada kesal dan air matanya pun mengalir.
“Bulsyit!!! Bohong!!! Gak mungkin itu terjadi, Ifa, gak mungkin!!!” Febrye menjawab dengan nada santai.
Sepulang kuliah, Febrye iseng sejenak berjalan di depan universitas si Nanda dan …… Febrye melihat Nanda bersama seorang cewek berjilbab yang gak Febrye kenal. Febrye berlalu dengan air matanya yang mengalir deras. “Apa yang kamu lakukan, Beb?? Apa??? Kenapa cewek itu merangkulmu, Beb??? Apa dia gak tau, kamu sudah ada aku??? Ya Tuhan!!!” Febrye menangis di jalan dan saat itu dia sangat-sangat marah, kesal, dan ngerasa Nanda sudah menghianatinya, dia menangis.
Tak lama kemudian handphone Febrye berbunyi, ternyata Nanda yang menelpon. “Kamu jangan salah paham dulu, Beb. Dia itu cuma temenku!! Only a friend!!!” jelas Nanda. “Udah!!! Aku gak butuh penjelasan kamu, aku gak butuh!!! Kalaupun dia cuma teman, apa harus dia merangkulmu??? Aku benci kamu, Beb!!! Kita putusss!!! Udha cukup semuanya sampe di sini!!!” Febrye menyampaikannya dengan nada kesal dan membanting ponselnya ke lantai.
Ketika dia mengambil ponselnya lagi, ternyata LEDnya sudah hancur, dia menuliskan sebuah pesan untuk Nanda.
“Aku ingin berterima kasih pada Tuhan, Allah, yang telah mengirimkan seorang Nanda padaku, di saat jiwaku mengering, pada Nanda yang telah memberikan kebahagiaan dengan senyumnya, yang mengisi kehampaan dengan tawanya dan yang telah menemani hari-hariku dengan ketulusan hatinya.
Aku juga ingin memohon maaf, waktu kamu membaca pesan ini, saat itulah mungkin aku sudah pergi, maaf kalau aku membuatmu sedih, maaf kalau aku gak bisa di sisimu saat kamu membutuhkan aku. Maaf kalau aku menyakitimu, maafkanlah sekali lagi kalau semua yang aku lakukan untukmu malah membuatmu menderita.
Maafkanlah keegoisanku, Nanda, aku cuma ingin kamu tau, Nanda, satu hal yang gak mungkin aku lakukan adalah melepaskanmu. Jadi saat aku sudah tak ada, aku mohon, lepaskanlah aku. Jalani kehidupanmu dengan warna-warna yang belum pernah aku bagi dan lakukan semua itu dengan senyum!” 12 Juli 2004 22: 30. by : Febrye.
(Febrye mengidap penyakit kanker otak stadium 4).
Setelah mengirim pesan itu, darah mengalir deras dari hidungnya, wajahnya terlihat pucat dan pusing yang sangat dahsyat dia rasakan. Dia tergeletak di lantai di samping gitar dan foto Nanda bersamanya. “I LOVE YOU Beib…… Thanks for all!!!
“La ila ha illallah, wa ashadu anna Muhammadur rasulullah,” itulah kalimat terakhir yang dia ucapkan. Dia meletakkan kedua tangannya di atas perutnya dan memejamkan matanya.

Ayahnya menelpon Nanda.
“Nak, …… Nanda …… Febrye…… Febrye……” terpotong. “Febrye kenapa, Yah?? Febrye… kenapa??” Nanda panik, telpon tertutup.
Nanda segera bergegas mengambil kontak dan menuju rumah Febrye. Nanda meneteskan air mata dan memecah kerumunan orang yang sedang melayat di rumah Febrye.
Nanda menemui ayah Febrye dan ayah Febrye memeluk Nanda erat. “Febrye telah meninggalkan kita selamanya!!” ucapnya haru. Terlihat juga keluarga Nanda menyusul. Saat itu hanya tangis dan air mata yang terlihat. Terdengar lantunan surat Yasin yang dibacakan orang-orang sekitar rumah Febrye. Nanda hanya menangis di samping jenazah Febrye. Keluarga Nanda dan keluarga Febrye berkumpul mengelilingi jenazah Febrye sambil membacakan do’a, mereka semua mengantarkan Febrye ke tempat peristirahatan terakhirnya.
Batu nisan terpasang, setelah acara pemakaman selesai, satu per satu orang meninggalkan area pemakaman dan tinggallah seorang Nanda yang menyesali semuanya. “Maafkan aku, Feb. Maafkan aku, aku sayang kamu, kamu yang mengajariku arti kebenaran sebenarnya!” Nanda mencium nisan Febrye dan meletakkan sebuah mawar putih di samping batu nisannya. “Aku akan mencintaimu sampai kapan pun, Feb. Aku akan menjagamu selalu indah di hatiku, kamu akan selalu hidup. Aku gak akan pernah bisa mencari penggantimu, aku akan setia menjaga namamu di relung hatiku yang paling dalam!!!” Nanda meninggalkan tempat pemakaman dan menjalani hari-harinya dengan penyesalan.

CINTAILAH ORANG YANG MENCINTAI KITA!!!
HARGAI KETULUSANNYA
by : boh..
ANY DAN PERASAANNYA




Matahari tlah memancarkan cahayanya, suara suara kodok dig anti dengan suara kokokan ayam dan suara burung yang merdu. Sinar matahri masuk ke kamar any melalui celah celah jendela yang di tutupi gorden berwarna coklat. Sesaat setelah itu bi iyem ( pembantu any ) membuka jendela di kamar any. “ non,,, bangun non, ah pagi… non gak mau sekolah” suara bi iyem memulai kehidupan any pagi itu. “ ah… bibi’, ini jam berapa sich… se’ ngantuk nechh…..” sahut any, dengan menutupi matanya karena kesilauan…….. “ ini dah jam 06.00 non, ntar non terlambat, liat tu jam berapa/?/” bi iyem menjawab sembil menunjuk jam beaker di samping tempat tidur any. “ waduh gawat ni, bisa terlambat aku sekolah” any bergegas bangkit dan menuju kamar mandy.
Keada’an di kamar any, membuat bibi’ berniat membersihkannya. Dan setelah selesai bi iyem bergegas menuju dapur dan menyiapkan sarapan pagi untuk any. 30 menit kemudian any t’lah menunggu sarapannya di meja makan. “ bibi,,,,,,,,,,,,,,,,’. Mana sarapannya, cepet dunx ah…..” any memanggil bi iyem dengan nada kesal. “ ya no,,, ini sarapannya….”… sahut bi iyem sambil membawakan makanan yang tlah di buatnya ke meja makan. “ lama amat sich bi’, dari tadi gak di siapin” kata any. “ ma’af non… tadi bibi’ masih membetulkan kamar non” jawab bibi’….
Pagi itu mentari bersinar dengan teriknya, pepohonan di depan rumah any sedang sibuk menyiapkan oksigen untuk di hirup oleh penghuni rumah any, tapi sayang…. Teriknya matahari di luar rumah tak seterik hati any, any tak bisa merasakan indahnya kasih sayang orang tua. Sejak any lulus SMP, any jarang bertemu dengan orang tuanya. Mereka sibuk dengan diri mereka sendiri sendiri.
Setelah any selesai menghabiskan makan paginya, any langsung berangkat ke sekolah, di antar oleh bang ujang ( sopirnya )…. Di perjalanan. Tak satupun kata yang ke luar dari mulut any, sampai di tengah perjalanan… perasaan any kacau saat mengingat kedua orang tuanya, “ akhhhhh…..” seru any. Dengan Spontan bang ujang bertanya “ ada apa non? Non sakit?? Atau ada yang ketinggalan??”. “ udah dech bang ujang diem aja, ntyetir yang bener, dah terlambat aku ini” sahut any, sambil melihat jam tangan mungil di tangan kanannya. “ baik non” bang ujang menurutinya.
Akhirnya mereka sampai di depan gerbang sekolah, dan bang budi ( penjaga gerbang sekolah ) hampir saja menutup gerbangnya. “ pak pak pak…. Tunggu” any berteriak. “ cepat non, udah masuk. Sementara bang ujang yang sedang mengawasi any sampai masuk halaman sekolah langsung menginjak rem, bergegas pulang.
Pagi itu, adalah jam pelajaran b. meri…. Pelajaran berjalan dengan tenang, dan tak terasa bel istirahat tlah berbunyi. “ ya, pelajaran sampai sekian dulu anak anak, selamat pagi” bu meri menutup pertemuan kali ini. “ pagi buk…. “ serempak anak sekelas menjawab pengakhiran itu. Di sekolah, any mempunyai seorang sahabat bernama rany, semua isi hati any…….. hanya rany yang mengetahuinya, rany bak buku dairy yang setiap ada masalah seseorang mengisi kertas putih dalam dairy itu, itulah rany di mata any. Tapi ada sesuatu yang tidak di ketahui rany, yaitu tentang perasaan any kepada rian, perasaab ini tlah any simpan sejak any memulai sekolah di SMA. Rany juga mempunyai seorang sahabat bernama marlin, marlin menyukai any sejak awal dia bertemu di rumah rany. Rany menyimpan semua itu, dan suatu saat rany akan menyuruh marlin untuk mengungkapkan perasaannya kepada any.
Any dan rany berjalan menuju kantin di belakang sekolah. Dan rany menceritakan semuanya pada rany, “ ran sebenarnya ada sesuatu hal yang belum kamu ketahui” any memulai percakapan. “ apa itu ran??” rany penasaran dengan apa yang akan di ceritakan any padanya. “ sebenarnya, aku menyukai seorang cowok di sekolah ini, namanya rian ran, dia itu baik, sopan, ya pokoknya semua hal yang baik ada di dia dah, aku pengen banget ngungkapin perasaan ini, tapi……..? “tapi apa an???” rany memotong, dan langsung menebaknya “kamu takut???” ternyata tebakannya 100% bener. “ ya begitulah” any menjawabnya dengan lemas. “ wah,,,,,,,,, gawat ni, aku harus ceritain ma marlin, biar dia tau sebenarnya any dah menyukai rian” bisik rany dalam hati. “woyyyy…..” any menggetak rany. “ ha ha ha,,,,,, ya ya sorry” rany menjawabnya seakan dia baru sadar dari lamunannya. “udah yuk, dah kenyang ne” rany mengajak any untuk segera meninggalkan kantin…!! Merekapun pergi menuju kelas, dan tepat di depan ruang BK (bimbingan konseling) any bertemu dengan rian. Dan mereka berdua saling bertatapan……. “ekh ehmmmm……..kayaknya ada yang lagi seneng nich, di tatap ma co yang di shayanginya” rany mengejek dan memotong tatapan itu, rian hanya tersenyum mendengar kata kata rany…. “ ihkk…. Apa sich ran!!!”….. “eh…….. rian, mau ke mana??” any menyapa rian dengan ramah. “ mau ke kelas, abiez maen basket barusan, emangnya kamu mau ke mana?” tanyanya. “mau ke kelas”. “ ya udah kita bareng aja gimana??” “boleh” any tersenyum.
Any pergi bersama rian, seakan tak sadar.. kalau tadi any bersama rany. “ an….. tunggu dunx, mentang mentang dah ketemu, aku di tinggal” any menekukkan mulutnya ke bawah. “ ya ya, sayang….” Jawab any becanda.
Rian sampai di kelasnya lebih dulu, “ eh, an…. Ran, aku duluan ya??” “ha…. Ya”… merekapun berpisah. Dan any berkata pada rany “ choy,,, sebaiknya aku ungkapin dah perasaan ini, aku takut dia di ambil orang lain” “ya an, tu bagus…aku dukung kamu dah…..” rany menyetujuinya.
Setelah any berani mengungkapkan perasaannya pada rian, merekapun jadian, selama jadian, any merasa belum pazzz, kalo belum punya nomor hp rian…
“yan, mau nomor hpx dunx,,,,” pinta any. “mau minta nomor hp?? Cium dulu dunx an…………..” rian menjawabnya dengan becanda. “idih….. apa sich kamu ne, udah da gak jadi” any marah. “ih….. gitu aja kok marah, sayang ………” rian memeluknya…..
Mereka menjalani hubungan dengan sangat indah, hari hari merek selalu mereka isi dengan canda dan tawa,,,,!!
Hari ini, hari minggu….. any mengisinya dengan maen sepuasnya di rumah aja, dan TING nung…. “pagi mbak,,, ini ada surat buat mbak,, tolong tanda tangani surat terimahnya” kata pak pos. “pagi juga……. Oh ya, makasih…..”.
Setelah pak pos meninggalkan rumah any. Any langsung membaca surat tersebut.

Isi surat itu sangatlah singkat :
To : Any
From : penGgeMar rAhAsiamU
“An, aku mau, kamu temui aku di CAFÉ COKLAT , besok jam 07.00 malam”

Penggemarmu
Any kaget …….. any ngak tau surat itu dari siapa, tapi any tetap mau temui dia di tempat dan waktu yang sudah di tentukan. Karena any penasaran. Siapa sebenarnya pengirim surat itu.
Waktu yang telah di tentukan telah datang menjeput any, any mengunjungi café tersebut, dan kebingungan mencari pengirim surat kemarin. Tak lama kemudian ada seorang cowok yang memanggilnya. “ any sini….”. “apa jangan jangan dia pengirim surat itu???? Wah…. So sweat” bisik any dalam hati. Any menghampiri cowok itu. “kamu any??” Tanya cowok itu….. “ya, kamu siapa??” jawab any… “kenalin aku marlin, aku langsung aja yach,,,, aku gak mau bertele-tele, an aku ngundang kamu ke sini, karena aku ingin kamu tau isi perasaan aku. Sebenarya aku dah suka ma kamu dah dari dulu, waktu kamu ke rumah rany, dia tetangga dan juga sahabatku, aku sering Tanya-Tanya tentang kamu ma dia, tapi kamu jangan kasih marah rany, dia aku yang paksa, aku dah tau semua tentang kamu, mungkin kamu mang gak kenal aku an……….. tapi jujur aku sayang banged ma kamu an, aku dah tau kok, kamu dah pacaran ma rian kan? Rian cowok idaman kamu dari dulu kan,,, tapi……. Meskipun kamu dah punya dia, aku mau jadi yang kedua di hati kamu an” jelas marlin. “aku ngerti lin…. Tapi…..”
Pembicaraan terpotong, entah apa yang any rasain saat itu, any meninggalkan marlin dan langsung pulang, di dalam kamar, tepatnya di depan kaca…. Any bicara dengan dirinya sendiri. “ ya tuhan…. Apa lagi ini, aku gak ngerti dengan semuanya!!! Apa yang terjadi!!! Apa yang aku rasain!!! Aaaarrkkkhhhhhhh………..!!!! any menyingkirkan semua alat make up di hadapannya.
Ke esokan harinya, seperti biasa any bersekolah. Dan pada sa’at itu any males mau keluar kelas, bertemu dengan teman temannya, dan rany menghampiri any di dalam kelas. “hai an…..!! napa gak keluar?? Sakit…?? sapa rany, sambil memegang jidat any.
“strezzz lu…… aku lagi malez tau..”!! jawab any. “ihhh…. Mentang mentang semalem dah ketemu marlin, truz marlin dah ngungkapin isi hatinya, gak mau ketemu aku….asal kamu tau ya. Dia tu naksir berat ma kamu….” Kata any mengejek. “truz,,,, gimana ma rian an?? Aku gak mungkin khianati dia…..!! ngerti dunx..!!! Tanya any, “ aku ngerti apa yang kamu rasaen saat ini, kamu bingung kan pilih siapa?? Tapi yang jelas aku Cuma kasih saran, turuti pa kata hatimu, jangan bo’ongi dirimu sendiri. Ogray??” saran any.
Any semakin bingung dengan apa yang dia rasaen, perasaannya mengatakan, kedua cowok tersebut, adalah terbaik buat dirinya. Yang jelas rian akan selalu ada di hatinya. Hari-hari berlalu……. Any menjalani hubungan dengan rian dan marlin, entah apa status marlin di hatinya. Tapi pada suatu hari, rian mengetahui tentang marlin, dan rian mengajak any untuk ngomong berdua. “ ran,,, napa kamu gak ngomong aku ran, kenapa harus orang lain?? Napa kamu gak terbuka ma aku???
Ngomong an, ngomong!! Aku rian an,,, cowok kamu!!! Rian nyesel, karena dia fikir… any menjadi seperti sekarang, karena dirinya….
“ yan ma’afin aku ya yan,,, aku salah… kamu tau kan?? Aku orangnya suka penasaran, suka kasihan ma orang, dan mudah jatuh cinta… aku dah coba setia, tapi aku gak bisa yan, ma’afin aku yan!!!! Any menjawabnya dengan bingung. “ sudahlah an, aku yang salah, aku gak bisa buat kamu seneng. Mungkin… marlinlah terbaik buat kamu, aku gak kan ganggu kamu lagi an, jalanilah hubunganmu dengan marlin, aku sayang kamu” kata rian setelah mencium kening any, dan pergi……….
Marlin selalu menemani any dengan ceme’ez ceme’ez romantisnya, dan pada waktu pulang sekolah, any lagi gak mood ngelz n terima telfon dari marlin, any minta…. Agar marlin tak mengganggunya dulu. Akhirnya marlin menurutinya.
Any tak lupa menceritakan semua ini pada rany. Any menelfon rany…
“ran, gimana ini??? Aku dah gak kuat ngejalani idup, orang yang selalu aku sayang dah gak mau lagi deket ma aku” kata rany, “yang kamu maksud rian??”, Tanya rany. “yah…….. udahlah ran, mending aku mati aja, aku titip salamku ma rian, bilang sama dia kalau aku sayang banged ma dia, dialah orang yang paling aku sayang di dunia. Dan buat marlin aku juga sayang ma dia, dan kamu ran. Kamu adalah sahabat terbaik aku an” kata any.
“akhhh, kamu ini nga…….???!!!!” ( ……@@@>>>>__&&**%()$)$ ) telfon terputus,,,,,,, “an,,,, any ?? an? Ngomong an” rany panik . any langsung menuju ke rumah rany, sesampainya di sana rany hany bertemu dengan bi iyem dan bang ujang di halaman belakang. “ any mana??” Tanya rany,,, “gak tau, coba aja lihat di kamarnya non” sahut bi iyem.
Setelah di kamar any, rany melihat.. any tergeletak di lantai dengan silet dan luka sayatan di nadi kirinya, “ bi’……..!!! bang ujang………..
\! Sini cepet” panggil rany karena panik. Dan mereka semua langsung mengantar any, ke rumah sakit terdekat. Tapi sayang ……… semuanya tlah terlambat, rian, rany, marlin, bi iyem dan bang ujang menunggu dokter keluar dari U.G.D… ! dokter ke luar, dan hanya menggelengkan kepala… itu tandanya any tlah meninggal dunia. Orang tua any tak peduli dengan kepergian any, hanya orang di sekitarnya, yang menyayangi any. Mau menolong untuk mengantarkan any ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Pesan : sayangilah 1 orang saja, dan cobalah untuk selalu jujur dan setia ma pacar kamu. Jangan buat batin kamu tersiksa.




Bye : boo…
“CINTA SEJATI”


Di suatu desa, tepatnya di suatu sekolah ( SMP ), ada 1 orang murid yang bernama fuzi ia di kenal sebagai anak yang pendiam dan jarang sekali masuk, dan ada pula seorang anak yang bernama Ega. Awalnya mereka tak saling kenal.
Suatu hari ada sebuah kompetisi ajang seni yaitu “fashion show” ega terpilih menjadi salah seorang diantara peserta peserta yang di saring di sekolah, dan salah seorang adik kelasnya bernama citra dan berpasangan dengan eri. Sayangnya……. Ega blom dapat pasangannya, guru-guru sibuk mencari pasangan untuk ega, a’ha??? Kelihatan ega menemukan suatu ide. “gimana kalau fuzi aja buk??? Dia kan sama tuh postur tubuhnya ma ega??” ya kan!!!. Ya juga ya? Sana panggil si fuzi! Suruh b. rahayu.
Semenjak itu, mereka selalu berdua, mencari pakaian?? Belajar? Dan apapun mereka lakukan berdua, sampai akhirnya mereka juga selalu curhat tentang masalah pribadinya tentang semua hal. Dan di sana ega tau kalau fuzi udah punya cewek namanaya three, three adalah sahabat ega, dan sebaliknya fuzi juga tau kalau ega juga punya cowok namanya anton , tapi mereka tetap aja sering berdua, dan pada suatu hari ega putus dengan cowoknya gara-gara cintanya tak di restui dengan kedua orang tuanya. Hancurlah hati ega, dan ega tak lupa bercerita pada fuzi.
Tentang masalah itu, fuzi pun bisa menenangkan hati ega.
Hari berganti hari, semuanya telah berubah, ega mempunyai perasaan suka ma si fuzi, tapi???? Ega tau kalau dia tuh udah punya cewek. Yach sudalah ega pendam saja perasaannya itu. Pada suatu saat ega mau jadi cewek simpanannya( selingkuhan ), karena sayangnya besar banget ma fuzi, hari terus berganti. Mereka menjalani hari-hari dengan penuh kebahagian, tapi suatu hari ega sadar!!! Kalau dirinya telah merebut belahan hati sahabatnya, tapi ega gak bisa ninggalin fuzi, “bodoh”!!!! brengsek, bajingan aku ini??? Sahabat macam apa aku ini??? Kejam!!! Ega membenturkan kepalanya ke kaca lemarinya. Ega bingung dengan perasaannya.
“ apa yang harus aku lakukan?? Aku sayang ma fuzi?/ tapi aku juga sadar kalau three itu adalah ce yang juga shayang banget ma fuzi!! Ya tuhan……….???/ seru ega
Akhirnya suatu malam ega mengambil keputsan untuk menjauh dari fuzi dan melupakannya, tapi fuzi minta agar ega tak mejauhinya dia bilang di dalam sebuah pesan singkat :
“ ga’, jangan jauhi aku, aku sayang banget ma kamu, ga tolong hargai perasaan aku ini? aku gak bisa jauh dari kamu ga’”
Ega membalasnya :
“zi, aku juga sayang kamu, tapi aku juga sadar three juga menyayangimu, dia yang pertama,, yamng tlah sayang ma kmu zi.. Tolong kamu ngerti aku, aku Cuma selingkuhanmu zi, selingkuhannmu!!! Kalau emang bener kamu sayang aku, jauhi aku dan lupaen aku”
fuzi membalasnya lagi :
“ga’, kamu dah buat aku nangis, hati aku ancur. aKu ngak sayang three, sayangku cuma buat kamu ga’………. Kamu dah buat aku berarti, kamu dah buat aku berubah ga’…!!! Aku sayang kamu……
Balasan terakhir dari ega :
“udah zi, aku juga sayang kamu!! Aku nyesel dah buat kamu jadi gini zi, aku nyesel………… zi perasaanku ma kamu bakal ku simpen dalem dalem di ruang hatiku, maksih zi………..”

Hari demi hari terus berjalan, ega dah gak pernah lagi ketemu atau konteks2an ma yang namanya fuzi, tapi perasaannya pada fuzi tetap sama seperti dulu. Dan pada suatu hari fuzi mengirim pesan singkat ( message ) pada ega, yang isi intinya kalau dia, ingin ega menjadi ceweknya lagi. Kembali seperti dulu, dia bilang. “ aku dah putusin three ga’, Cuma demi kamu, Cuma aku ingin balikan ma kamu, tolong kamu ngerti aku ga”. Akhirnya mereka balikan, tetapi yang dulunya ega adalah sahabat three, kini berubah three menjadikan ega sebagai musuhnya, tetapi ega ingin persahabatannya dengan three tetap utuh seperti dulu. Mungkin itu semua takkan terkabulkan!!!
Ega dan fuzi menjalani hubungannya dengan penuh keresahan, entah apa yang mereka rasain, makin hari….. fuzi makin shayang ega. Dan begitupun ega juga makin shayang ma fuzi!! Ega terus mencari jalan ke luar yang tepat, agar bayang2 three gak mengganggu hubungan mereka.
“ apa aku harus ngerelain fuzi buat three?? Apa aku harus kembali’in ini semua seperti dulu?? Atau aku terima aja ajakan three buat jadi musuhnya??? Apa yang harus aku lakukan!! Ya tuhan aku shayang fuzi, tapi aku juga gak mau nyakitin perasaan shabataku sendiri!!!” ega tertunduk di dalam do’anya, sambil menangis menahan perih yang di rasakan, krena telah menyekiti perasaan three, dan ega takut kehilangan fuzi….
Ega tak hiraukan semuannya, ia tetap menjalai hubungannya. Hubungannya dengan fuzi sangat banyak di isi oleh masalah, sesekali ega mengucapkan kata “ PUTUS” tetapi fuzi selalu menolak, bukan karena ega gak shayang fuzi. Ini semua ia nekadkan karena ega lebih mementingkan perasaan orang lain dia tak peduli dengan perasaannya sendiri, ega Cuma bisa menangis. menjalani hubungan dengan fuzi, sangatlah berat untuk ega rasakan, untuk ega bayangkan sangatlah sulit…. Bagaimana jadinya kalau ega berada di posisi three sa’at ini, pasti ega juga melakukan hal yang sama!!! Ega dan fuzi selalu mengisi harinya dengan telekomunikasi, kadang fuzi juga dating ke rumah ega… 6 ulan mereka menjalani hubungan, suatu saat ega teringat akan three sahabatnya. Ega kembali merenung dalam do’anya. Dan kembali dengan keputusannya yang awal. Kali ini ega takka mencabut keputusannya lagi. Karena ega sadar. Mencintai orang yang sudah jadi milik orang lain itu tak enak!!! Tak sama seperti yang di bayangkan.


Ega menuliskan satu pesan terakhir untu fuzi :

“ zi,,,, aku dah seneng jadi cewekmu, aku seneng banget……… tapi zi, kita harus bener2 putus sekarang, bukan maksudku untuk nyakitin dan permainin hati kamu, tapi aku ingin, kamu balik seperti dulu lagi!!! Balik sama three….. dan aku kan selalu menjadi sahabatmu. Mungkin ini berat untuk kita jalani zi, tapi aku yakin…. Kamu bukanlah sosok cowok yamg lemah, kamu pati bisa ngejalani semuanya.dan aku mohon jangan kamu balas pesan ini. Makasih zi,,,,,,,,kamu adalah “CINTA SEJATIKU”…
Ega menjalani harinya sendirian. Tanpa kasih shayang fuzi yang dulu selalu mendekapnya.

Pesan bo: teman teman, aku harap kalian tidak mengaharapka cinta dari orang yang sudah ada pemiliknya, meskipun kita yakin, di akan menjadi milik kita, tapi nanti pada akhirnya kita juga yang menderita, penyiksaan batin yang sangat perih.

By : bo…

Deybi's Short Story

“ BERI AKU WAKTU 5 MENIT SAJA”
 


Hari itu tak begitu indah menghiasi kehidupan ndrea, seorang wanita dengan karakter kelaki – lakiannya (tomboy) dia masih berumur 17 tahun, dia baru saja putus dengan seorang lelaki berumur 19 tahun bernama jerry, dia sangat menyayangi jerry, karena jerry_lah yang mengajari ndrea arti cinta yang sebenarnya, jerry_lah yang telah membuat hidup ndera benar-benar berubah, hubungannya telah berjalan lama ± 2 tahun, ndrea tidak mengerti apa yang ada di hatinya saat ini.

Bel sekolah berbunyi, ndrea memasuki kelasnya,, hari itu tidak ada semangat sama sekali untuknya mengikuti mata pelajaran yang ada di kelas, dia hanya melamun, dia tidak percaya, kalau jerry telah meninggalkannya, cinta yang tulus di hati ndrea tetap kuat mengikat batinnya, tak sesekali ndrea meneteskan air matanya, padahal yang ada di hatinya saat ini adalah darah karena luka, dan air mata,.,

“ dre, kamu kenapa? Tanya seorang guru pengajar, “ oh… tidak bu,, saya tidak apa-apa, saya baik-baik saja,,,” ndrea terbangun dari lamunannya, 2 jam berakhir dengan sia-sia, batinnya terus memaksanya untuk memikirkan jerry, sepulang sekolah di rumah hanya ada kesunyian yang menemaninya, hidupnya benar-benar sunyi tanpa jerry, tanpa senyuman jerry, tanpa larangan-larangan jerry,, apakah sekarang jerry merasakan apa yang ndrea rasakan,?? Entahlah,, ndrea tidak ingin menangis,, karena ndrea sudah berjanji pada jerry, kalau dia tidak akan pernah menangis,, apapun yang terjadi, dia tidak tahu, apa yang sedang jerry lakukan sekarang, sudah makankah dia?? Di mana dia sekarang?? Ndrea ingin menemuinya, tapi.. sudahlah,, yang ada di hatinya saat ini adalah dia hanya butuh waktu 5 menit untuk memeluk jerry, “ jer… aku sayang kamu,, aku ngak bisa melakukan semuanya tanpa kamu jer,,”. Seru ndrea dalam hati.
Hari beranjak sore, di ujung dermaga, di suatu pantai wisata,, jerry duduk termenung, entah apa yang sedang dia pikirkan, cahaya matahari yang sudah tinggal separuh , sunset yang indah tidak seindah senyum jerry yang dulu selalu dia berikan pada ndrea saat ndrea sedih, “ aku sayang kamu ndre,,, aku tak bisa jalani ini semua,,hampa ndre….” Seru jerry,,
malam mulai larut, di saat ndrea akan tidur,, ndrea mengharapakan jerry mengirimkan pesan yang berisi kata-kata indah yang kan di bawa ndrea ke dalam dunia mimipinya, sampai jam 00.45 ndrea masih memandangi ponselnya, dan tak lama kemudian ndrea tertidur pulas,, pagi harinya ndrea menangis,, sambil memandangi ponselnya,, ndrea benar-benar menangis pagi itu, air matanya tidak dapat dia tahan lagi, dadanya terasa sesak. Dia menyesali semua yang terjadi ini, ndrea tidak sanggup untuk menjalani hidupnya ini,, tanpa jerry di sisinya,, menemni setiap detik waktunya, ndrea tidak ada niat untuk menuju ke sekolah hari ini, keadaan ndrea saat ini,, benar-benar miris,, waktu terasa begitu lambat berjalan, ndrea hanya mengurung diri di kamar, tidak makan, tidak minum, ponsel dia matikan,, ndrea hanya mengucapkan “ aku sayang kamu jer.. aku sayang kamu… akhhh”,,,

Sore harinya ndrea mengunjungi tempat di mana mereka sering bertemu,, berbagi, bercanda, dan menikmati sunset bersama,,, yaitu dermaga,, dermaga yang jerry kunjungi kemarin,, senang, sedih ,,, selalu mereka curahkan di tempat ini,, laut, ombak, pasir putih dan sunsetlah yang menjadi saksi cinta mereka berdua, ndrea duduk di pinggir dermaga, ndrea menunduk, ndrea menangis, di dalam hatinya dia berdo’a,, “ tuhan pertemukan kami di tempat ini,, berikan aku waktu 5 menit saja untuk memeluknya erat, ndrea meneteskan air mata, ndrea tidak percaya, denag apa yang ndrea lihat,,, Dari selatan terlihat seorang lelaki, berjalan menghampirinya,, sosok itu tidak asing lagi baginya, jerry lah yang berjalan menghampirinya,, ndera segera beranjak dari tempatnya dan berlari menuju kea rah jerry yang juga berlari menuju ndrea, mereka bertemu, dan ndrea menatapnya dalam. Dan berkata “ ijinkan aku memelukmu 5 menit saja,,” dan ndrea menunduk dan kemudian jerry mengangkat wajah ndrea dengan lembut,, “tidak ndre,, aku tidak mengijinkan kamu peluk aku untuk 5 menit,, tapi.. peluklah aku unutk selamanya ndre… aku tak bisa hidup tanpa kamu,,” ndrea tak kuasa menahan tangisnya, ndrea memeluk jerry erat,, dan menangis di peluknya “ kamu harus janji ndre,, kalau kamu ngak akan meninggalkan aku lagi”. Kata jerry “ I promise” ndrea menjawabnya pelan,, dan mereka kembali saling merangkul, di temani cahaya sunset yang sangat indah.

By : deibo for him..

Cerpen D'masiv (Masivers selalu)


“Jangan Menyerah”


Kabut pagi menyelimuti permukaan bumi yang penghuninya sedang tertidur lelap namun tidak dengan Anira saat ini ia harus menelan dalam-dalam kepedihannya atas kepergian ibunda tercinta. Iringan jenazah menghantarkan anira kepemakaman ibundanya. Wajahnya yang slalu ada dengan seutas senyumannya yang mungil kini dengan terpaksa meredam seakan tak ada lagi senyuman mungilnya untuk hari ini,tatapan matanya pun amat sayu,ya..matanya tak sedikitpun berbicara tentang kebahagiaannya di masa lalu bersama ibunda tercinta. Hatinya hanya bisa menangis dengan amat lirih menyentuh dinding hati yang kian rapuh terhempas oleh kepergian ibundanya hari ini…
“ibu,jika nanti sudah waktunya tuk aku menyusulmu? kita pasti akan bertemu dan kembali tertawa melewati hari-hari yang indah”.ujar Anira dalam hati yang menangis tersedu-sedu.sejenak anira memandang tempat terakhir persemayaman ibunya.
“ra,kita pulang yuk?sekarang sudah hampir siang?”,ajak ariya.
“(masih termenung menatap batu nisan ibunya dengan lesu),Ariya pulang duluan aja,Anira masih ingin disini menemani ibu??”,jawab anira lembut.
“hmmm,anira kamu gak boleh gitu?cobalah tersenyum anira?maka ibu mu jua akan bahagia disana??”,ujar Ariya sambil menepuk pundak anira.
Anira pun berubah fikirannya ia mengikuti saran ariya tuk mencoba tersenyum walau kini hatinya kian lemah karna separuh dari jiwanya terhempas oleh ketiadaan hati ibundanya saat ini hanya ariya satu-satunya sahabat yang menjadi keluarganya yang terakhir.di perjalanan menuju rumah ariya mengajaknya berbincang-bincang,..tuk sekedar melepas sedikit kekacauan dihatinya.
“Anira,kamu boleh kok tinggal di sebelah kontrakkan aku”,saran ariya.
“Ga usah ariya makasih! lagian anira juga nggak punya uang untuk bayar sewa kontrakkannya..,anira lebih baik tingal dirumah anira aja!?walau sering bocor kalo hujan dan sering rubuh kalo ada angin kencang tapi itu tetap rumah terindah untuk anira karna selama 18 tahun sudah banyak kenangan yang tersimpan disana”,jawab anira merendah dengan senyuman kecilnya.
“Iya ariya juga ngerti kok,tapi untuk hari ini anira menginap dirumah ariya dulu yah?biar aman”,ujar ariya menasihati.
Anira pun mau untuk menginap dirumah ariya tuk malam ini. Tiba dirumah ariya anira tiba-tiba merasa pusing dan ia terjatuh karna pingsan,ariya pun kaget dan dengan segera menggendong anira ke kamar. “anira,…kasihan sekali kamu??aku janji anira sampai kapan pun aku akan selalu ada disamping kamu tuk melindungi kamu..,karna aku menyayangi kamu anira!?”,gumam ariya yang sejenak menatap anira dengan harapannya.
Malam yang hening menghempaskan dedaunan yang terjatuh karna suara malam yang membuatnya lemah namun pagi datang untuk mengubahnya menjadi suatu senyuman tuk mengawali hari yang baru. Waktu menunjukan pukul 05.00 pagi,azan berkumandang melafadzkan ajakan yang membawa suara indahnya mengajak para penghuni yang tertidur tuk bangun dan bergegas mengambil wudhu tuk sejenak mengucapkan syukur atas nafas yang masih bernaung serta nikmat yang telah diberikannya di hari yang lalu dan meminta agar allah memberikan lagi nikmat dan rejekinya untuk kehidupan yang lebih baik lagi di hari yang akan di jalani dengan keikhlasan. Anira mencoba tersenyum dipagi ini tuk sekedar pelepas haru yang menyita senyumnya,…
“ya allah aku minta lindungilah bunda ku di sana,dan tolong berikan aku keikhlasan untuk kepergiannya”,ujar anira yang meneteskan air mata sisa kepedihannya.
Usai solat anira segera bergegas pergi ke terminal untuk mencari sesuap nasi di pagi hari,..seperti biasa melewati jalan setapak yang hanya mengizinkan satu orang saja yang bisa melewatinya. Namun anira slalu tersenyum jika ia melewati jalan setapak karna di ujung sana ia menanti suatu jalan raya yang bisa di lewati oleh ribuan orang tanpa harus berdesakkan dengan yang lainnya. Seperti itulah hal yang slalu di gambarkan anira atas cita-citanya yang ia mulai melalui ruang yang sempit sampai dikemudian hari ia menemukan ruang yang luas terbuka untuk mewujudkan impiannya menjadi kenyataan. Sesampainya di terminal anira tak melihat satu pun teman-temannya..,hari ini pun ia tetap semangat untuk mengamen sendiri.
“Tak ada manusia yang terlahir sempurna,jangan kau sesali segala yang telah terjadi..Kita pasti pernah dapatkan cobaan yang berat seakan hidup ini tak ada artinya lagi,…Syukuri apa yang ada hidup,adalah anugrah tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik”,anira bernyanyi dengan seutas senyumnya. Selesai menyanyi di metromini dan bus kopaja anira kembali menelusuri jalan setapak yang biasa ia lewati sejenak ia berhenti di ujung jalan tuk menghitung hasil uangnya,…
“Alhamdulillah pagi-pagi gini udah dapet 15.000”,ujar anira tersenyum sambil menghitung uangnya. Anira segera menuju warung mpok inah warung langganannya membeli sarapan. Ketika anira hendak berjalan seseorang menepuk pundaknya,..
“Heeeh,mana setoran elu??!enak aja lo!!jangan kira gw bakalan nyetop nagih duit karna iba atas kepergian ibu elu,udah cepet sini duitnya!?”,dengan paksa bang jafar mengambil uang anira namun anira mengelak dan melawan bang jafar.
“Enak aja minta!?cari dnk sendiri kaya anak kecil aja apa-apa minta!?”ujar anira meledek alhasil bang jafar mengejarnya. Anira hanya menatap matanya ke depan tanpa memperdulikan bang jafar yang mengejarnya dan berlari dengan sekuat tenaganya. Sampai di penghujung jalan anira terjatuh karna tersandung batu.
“Aduuh,yach berdarah lagi dengkul ku”,ujar anira sementara ia menenggok ke belakang ada bang jafar yang berlari ke arahnya anira terus berusaha sekuat tenaga tuk bangun tapi kakinya lemas karna tersandung.
“Haayo,mau lari kemana kamu anira!??udahlah ga usah membuang waktu kamu mana uangnya”,gertak bang jafar yang memegang kaki anira lalu merampas dengan paksa uang hasil mengamen anira.
“Hahaha,makanya jangan belagu kamu mau coba-coba lari dari bang jafar”,ujarnya senang atas penderitaan anira.
“Hey,jangan macam-macam kamu sama perempuan!!?”,gertak seseorang yang ingin membela anira.
“Heyhey,…siapa kamu berani membentak bang jafar?!mau kamu pulang tanpa bisa jalan ha!!?”,gertak bang jafar dengan menunjukkan wajahnya yang garang dan amat bengis.
“Justru kamu yang akan pulang tanpa bisa berjalan”,ujar laki-laki itu.
“Aaargh,banyak omong kamu!!?,ujar bang jafar yang memberikan pukulan keras di pipi laki-laki itu. Pertengkaran pun berlangsung ricuh hingga anira bisa bangun dan memukul bang Jafar dengan besi tua yang ada di dekatnya.Bang jafar pun terjatuh pingsan,..
“Huuuh,akhirnya dia jatuh juga!?,makasih ya udah tolongin aku tapi kamu ga seharusnya melakukan itu? Oya sepertinya aku kenal kamuuu?jangan-jangan kamuuu?Ryan dMasiv yah”,ujar anira sambil menatap laki-laki itu.
“Gak apa-apa itu tugas laki-laki tuk melindungi perempuan,..iya akuuu ryan”,jawabnya dengan pelan.
“Apppaaa kamu beneran ryan dMasiv!?waaah akhirnya aku ketemu sama ryan dMasiv!!?”,ujar anira senang karna impiannya tuk bertemu idolanya tercapai.
“Ehh,jangan kencang-kencang ngomongnya nanti kalo ada yang tahu gimana kan keadaan ku bisa terancam!?hehe terlalu didramatisir yach?”,ujarnya sambil membungkam mulut anira dengan tangannya.
“iya maaf abis aku ngefans banget sama kamu apalagi sama lagu “jangan menyerah” aku slalu inget ibuku kalau dengar lagu itu,..duh kok malah ngelamun kita kerumahku yuk nanti aku obati kamu disana”,ujar anira lesu.
“Iya wajarlah kamu sampe kaget kan aku ini vokalis paling mempesona seantero Indonesia!?By the way memang kenapa dengan ibu kamu??”,Tanya Ryan.
“Ibu ku,…ibuku sudah meninggal..,tapi satu yang bisa buat aku tersenyum yaitu pesannya pada ku “jangan menyerah”,ujar anira dengan kata terbata-bata.
“Maaf aku ga bermaksud buat kamu sedih??”,ujar Ryan sambil memeluk anira.
“Baru kemarin ibuku meninggal saat ini aku hanya sendiri dan hanya ariya sahabat yang mau berbagi dengan ku untuk sesuap nasi??”, ujar anira menangis dipelukkan Ryan.
“Aku mau kok jadi sahabat kamu?”,ujar Ryan sambil menatap anira.
“Tapii,kita kan berbeda??aku ini hanya seorang pengamen semantara kamu vokalis dMasiv yang notabennya orang terkenaldan terpandang??”,jawab anira merendah.
“Denger yach sahabat itu tidak mengenal istilah perbedaan??karna sahabat kita bisa belajar bagaimana kehidupan yang ada..,jadi sekarang aku sahabat kamu yang berjanji akan senantiasa menjadi warna di setiap waktu”,ujar Ryan menasihati.
“Makasih yach aku senang hari ini bisa bertemu kamu??”,ujar anira tersenyum dengan senyuman mungilnya.
“Justru aku yang seharusnya bilang makasih sama kamu?karna kamu aku bisa mengerti bahwa hidup ini tidaklah slalu sama?”,ujar ryan tersenyum.
“Aduuh,jam 11 aku harus balik ke tempat tadi dan manggung?duuh gimana yah aku ga tau daerah disini?!”,keluh Ryan cemas.
“Lho,kenapa kamu gak bilang dari tadi??ya udah sekarang kita berangkat aja ke tempat yang tadi!?aku tau kok jalan tercepat menuju lokasi yang tadi”,ujar anira langsung bergegas untuk mengantar Ryan menuju tempat ia manggung.Dua puluh menit berselang sampailah ke tempat dimana Ryan manggung. “makasih yah?”,ucap anira pada ryan.
“Iya sama-sama,…apa kamu mau nonton aku manggung?”,tanya Ryan.
“Tapi,…aku kan??”,Tanya anira ragu
“Udah ga usah banyak mikir!?aku nich kasih kamu baju Masivers dan nanti kamu pakai jadi kamu bisa masuk,tenang aja aku akan suruh salah satu pengurus masivers untuk nemenin kamu”,ujar Ryan. Anira mengganti bajunya dengan baju Masivers yang diberikan Ryan. “Waah aku ga nyangka bisa pakai baju masivers?padahal butuh Rp.80.000 untuk daftar jadi masivers??”,gumam anira sambil tersenyum mungil. Bersama dengan pengurus masiver yang ditunjuk Ryan tuk menemaninya memasuki ke tempat dMasiv manggung. Ryan dkk datang naik ke atas panggung dengan senyumannya dMasiv menyanyikan lagu “Jangan menyerah” untuk itu Ryan memberikan prakata sebelum menyanyikan lagu ini.
“Lagu ini khusus untuk orang-orang yang ga pernah menyerah dalam hidupnya n special hari ini dMasiv nyanyikan untuk anira yang ga pernah menyerah dalam hidupnya”,ujar ryan yang mengajak anira untuk naik ke atas panggung menyanyi bersama dMasiv. Anira hanya meneteskan air mata bahagianya dalam pelukkan Ryan. Sungguh ini menjadi hari terindah tuk anira yang takkan pernah bisa ia lupakan,…karna untuk pertama kalinya ia bisa tersenyum kembali dengan senyuman mungilnya atas hadiah impiannya yang menjadi kenyataan bisa memiliki sahabat baru yang slama ini ia impikan yaitu Ryan dMasiv…




"Rindu Setengah Mati"

Namanya adi putra nurcahya,..yah awalnya aku memang tak merespon sedikit pun tuk membalas sms darinya yg meminta kenalan pada ku..
tapi akhirnya aku memutuskan berkenalan jua dengannya. ya melalui obrolan di sms dan obrolan di telepon yg panjang hingga hari dan hari terlalui dengan banyak kata yg terucap,..sedikit demi sedikit aku mulai mengenal sosok baik dari nya,..



sebelumnya aku sudah mengucap janji pada diri ku untuk tidak mengenal yg nama nya cinta karna bagi ku cinta memang tak pernah bisa membuat ku bahagia tuk memiliki dengan sepenuhnya. yah memang dulu aku slalu mengagumi tanpa bisa memiliki,..dan merasakan betapa indahnya tuk jatuh cinta.

Namun sosok putra membuat perbedaan dalam pandangan ku mengenai cwo dan cinta,.yah dia banyak cerita tentang kisah cintanya yang sedang tak jelas. Kekasih nya eza (sekarang mantan) tak pernah memberi keputusan yang pasti tentang rasa sayang putra yg tak pernah mati,..putra bilang pada ku bahwa eza masih menyayanginya namun eza jua sudah tak sanggup lagi untuk melanjutkan hubungannya dengan putra karna sudah ada seseorang yg singgah di hati eza. yah,..aku hanya bisa menyemangatinya dengan kehadiran ku yg sebatas menghiburnya melalui sms,..semua komunikasi yg terjalin antara putra dengan ku hanya melalui sms dan bertelepon.

Namun aku tak menyangka jika kehadirannya memang mengisi kekosongan ku yg tlah lama tak tersentuh. yah,..aku akui bahwa memang hanya dia yg slalu menemani ku hingga aku slalu memiliki rasa yg indah jika berbincang dengannya,..semakin lama aku semakin memiliki rasa yg berbeda padanya karna ia mulai memberi perhatian yg lebih dan pernyataannya yg sulit tuk menembus dinding hati ku yg keruh tuk bisa menerima pernyataan yg indah.
“Ra,..skrng da kmu d’sni,da kmu yg mrubh sti2k khdpn ku,..apa iia ini prtnda bhwa aku hrs mnmpuh hdp bru dgn mu??”,Tanya putra melalui smsnya yang membuat aku tersentak.

lalu aku langsung membalas smsnya

“mksd km pha?aku ga ngerti qta kan baru knl??”,balas ku.

Tak lama ada sms darinya “ya skg kmu ra yg brbda bwt aku tp aku msh blm bsa lpain dia,..?rsa ne msh trlalu skt”,balasnya.
Setelah aku membaca sms darinya entah mengapa aku merasa putra hanya mempermainkan perasaan ku yang mulai kembali tumbuh dengan indah tuk memulai kepercayaanku kepada cinta.


Namun apalah daya ku yang slalu mengagumi tanpa balasan yang pasti,di sini aku hanya bias berharap dan berterus terang bahwa aku memang mulai mencintainya. Sabar dan ikhlas dalam hati ku slalu berhembus dalam hati ku yang mudah rapuh tuk menunggu namun kini waktu berkata lain karna jawaban putra yang aku nantikan tuk berbuah manis akhirnya datang jua..


"ra putra mau bilang kalau sekarang putra udah mulai sayang sama ra tapi putra juga masih takut kalau nanti nya putra cuma bisa bikin ra kecwa",ujar putra saat menelpon ku.

"iya ra jg sadar kalau kita baru sebulan kenalannya dan itu juga masih terlalu cepat tuk menjalin suatu hubungan tp ra juga udah terlanjur sayang sama putra ra ga bisa ngilangin rasa rindu ini??",ujar ku berterus terang tentang isi hati ku,..

"uhm,tp putra akan coba ra tuk menyayangi ra lebih jauh??yang putra bingungkan hanya putra ingin menyatakan semua isi hati di hadapan ra langsung dan bukan melalui sms/telepon",jawabnya.

"tp bagaimana kita masih belum bisa punya waktu tuk bertemu..?aku sih bisa aja ke bogor dan ketemuan sama kamu tapi kamu kamu kan di solo dan baru bisa pulang kalo da libur aja??lalu kalau ra minta kamu tunggu sampai kita bertemu,apa kamu masih bisa simpan rasa kamu itu cuma tuk aku?maaf kalau aku terlalu banyak tanya tapi aku hanya menginginkan sesuatu yg nyata soal cinta",tutur ku dengan panjang,efektif.

"aku juga bingung ra,..tapi aku ingin kamu tahu dan aku ingin buktiin ke kamu kalau aku bisa buat kamu percaya lagi sama yg namanya cinta dan aku jua bisa ra slalu merindukan kamu,..?so kenapa ga kita jalani aja??",tanya putra.

"ya aku,..??",ujar ku terbata-bata. "apa ra?",tanya putra.
"ummmh,..iya aku akan coba tuk menjalaninya bersama kamu??"ujar ku dengan nada yg lemah lembut.

"ra serius kan??",tanya putra.

"iia ra serius kok ,..ra juga mau bantu putra buat ngelupain eza,..ra mau jadi sandaran hati buat putra,..ra siap menanti pernyataan cinta putra sampai nanti kita bertemu di bogor",ujar ku.
semenjak itu aku dan putra sudah memutus untuk menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih,..ya kini hanya dia yang pertama dan terakhir tuk ku,..tuk mencintai ku selamanya..walau aku tahu semua ini terlalu cepat namun aku percaya dan yakin akan hatinya yang aku tahu jua memililki cinta yg tulus,.


semoga ini semua bisa merubah pandangan ku tentang cinta,..semoga iia jua benar2 menyayangi ku sepenuh hatinya.., kini semuanya berbeda putra selalu mengisi hari-hari ku dengan kehadirannya yg tak pernah luput di setiap waktu ku,.

yah aku slalu menantinya disaat waktu terasa hampa tak berirama,.. aku slalu merindukan nya dalam hati yg menanti tuk bertemu dengannya,..saat ini aku hanya dapat berdoa agar semua ini bisa berjalan lancar dan apa adanya. sabar dan ikhlas slalu aku tanam dalam hati,..


"mY only one"


yah "my only one" adalah lambang cinta ku dengan putra. yeah hal yg aku jalani ini membuat semuanya menjadi terasa sangat dalam dan berkesan dalam jarak yg memisahkan.

Namun bagi ku dan putra jarak bukanlah hal yg akan memisahkan cinta yg tulus,..bagi aku dan putra tiada yg dapat memisahkan aku dan putra kecuali maut.

Aku disini masih menanti tuk bertemu langsung dengannya yah menanti dengan rasa rindu yg amat dalam karna itu aku "Rindu Setengah Mati" kepadanya,..


 DIANTARA KALIAN :'( 



“Love,..Love and Love,…”

Yeah,..memang itu yang sedang aku rasakan sekarang,..sulit tuk ku utarakan betapa indahnya memiliki rasa ini,..dengan banyak hal dan ekspresi spontan yg tak pernah ku kira akan terjadi pada ku,..!? hheeh,..ini sungguh menjadi dilema?!. “I’m addicted you!” ,hanya kata itu yg terucap dari bibir ku yg tak mengekspresikan kata lain ketika Titha lewat di hadapan ku dengan sekejap sekujur tubuh ku seolah mati rasa ketika aku melihat tatapan matanya yang menatap ku dengan tatapan yang indah. “Uugh,kenapa lagi ini slalu aja seperti ini!?”,gerutu ku dalam hati. Jujur Aku memang mengaguminya dengan perasaan yang sangat dalam sampai-sampai aku rela menyimpannya begitu rapi agar tak ada satu orang pun yang mengetahuinya sebelum ia yg pertama mengetahuinya. “Oooh it’s terrifying!?”,keluh ku seraya menghela nafas yg sempat sesak. Terkadang perasaan ini sangat menyiksa batin ku tapi mau bagaimana lagi?!namanya juga cinta!?slalu aja penuh dengan ribuan pemikiran,ribuan rasa,dan ribuan ekspresi yg pastinya semua itu terjadi dari hati yang terdalam. Jelasnya aku sudah menanti terlalu lama waktu yang tepat tuk mengungkapkan isi hati ku bagaikan gunung merapi bereproduksi aktif dalam kawahnya yg sangat dalam.
Sampai aku benar-benar yakin tuk mengungkapkannya tepatnya saat jam istirahat tiba Aku menanti sampai kelas benar-benar kosong dan hanya akan ada aku dan Titha. Bisa dibilang hari ini aku beruntung karna Titha tak keluar kelas saat jam istirahat. Aku memberanikan diri berjalan dengan langkah gagah dan mebusungkan dada seraya aku yakin tuk melangkah ke arahnya. “Titha,..?”sapa ku padanya sebagai awal pembukaan (jjagh dah kaya pidato aja). “iya,..”,jawabnya dengan senyuman ramah yg menyentuh lubuk hati ku (uugh,ber-lebih-an). “Ga keluar?”Tanya ku dengan sedikit improvisasi (improvisasi??nyanyi kali da improvisasinya!?). “Lagi males aja,Kamu tumben ada apa??”Tanya Titha heran melihat ekspresi ku yang tidak karuan (Eiits,..!?ralat pengertian “ekspresi tidak karuan” alias salting abizz!? ^_^). “Aku,…engmm..”,ujar ku yang ragu tuk melanjutkan kata-kata. “Apa?kok ga jelas sih??”,tanya Titha menanti perkataan ku. “Titha,..?”,sapa seseorang yang berdiri di pintu kelas. Pandangan,perhatian Titha pun tak lagi tertuju pada ku melainkan pada Reno. Dia salah satu cover boy di sekolah ku,jangan tanya cover boy dimajalah apa wajahnya terpampang!?karna menurut ku wajahnya tak terlalu bagus tuk didaulat sebagai cover boy versi majalah. “Hmm,sebenarnya mau apa sih dia datang kesini!!?,menggangu saja!?”,gerutu ku kesal serasa Aku ingin sekali menggaruk wajahnya yang selalu menjadi daya tarik tuk tebar pesona dengan para gadis-gadis (hehe criminal skali,..?!). “Titha kita ke kantin yuk??”,ajak Reno dengan penuh percaya diri. “Hmmm,tapi Aku malas,..”,jawab Titha tak bersemangat. “Udah ayo ikut aja!?”,ajak Reno sedikit memaksa dengan menarik tangan Titha tuk ikut bersamanya. Sayangnya keberuntungan tidak berpihak pada ku. “Huft,..siaaal gagal!?”,keluh ku sambil menendang bangku,.. Titha meninggalkan aku dalam kelas yang senyap,kini hanya tinggal aku dalam diam yang berbisik semu. Aku hanya mengelus dada tuk merelakannya pergi bersama Reno. Bell berdering nyaring ditelinga ku,..seraya penghuni kelas kembali ke tempatnya masing-masing seperti anak ayam yang digiring ke kandang oleh ibunya namun saat Titha memasuki kelas pandangan ku kembali hanya tertuju padanya. “Cie,..Titha yang abis jalan sama Reno,tau deh yang udah jadian sebulan?!”,celoteh salah satu penghuni kelas. Mata ku semakin membelalak ketika aku mendengar kata-kata itu. “Cie Titha selamet yach!?”,ujar Ninda teman sebangku titha. “Suit.suit,….Priekitiew!?”
,sorak anak-anak ramai ricuh. Aku sangat tak menerimanya karna semuanya yang ku dengar adalah kenyataan,betapa pilu nya perasaan ini karna semua itu adalah benar…akhirnya aku tak mengerti tentang perasaan ku yang berubah menjadi gundah gulana,..tapi aku masih tetap bertahan dengan rasa yang aku miliki tuk Titha. “Cinta sejati butuh perjuangan”,begitu kata Kahlil Gibran. Ya aku memang harus berjuang tuk bisa memiliki titha!!?karna aku sangat mencintainya.

Waktu tak pernah berhenti berputar sampai tiba masa-masa terakhir di semester akhir ini,ujian pun telah berlangsung sebagai bagian akhir. Aku bersyukur karna aku lulus ujian namun separuh rasa ku meringis karna dengan berakhirnya masa-masa SMA berakhir pula jua waktu ku tuk bisa merebut hatinya dari Reno. Tapi aku tak akan menyerah tuk tetap menanti dan merebut titha sampai ia mejadi milik ku. Perpisahan ini memang menyedihkan..tp setidaknya aku masih bisa menatap raut wajahnya indah menyentuh hati ku,mendengar suaranya yang riang bergema ditelinga ku,melihat senyumannya yang slalu larut dalam ingatan ku. Hheeh,memang menyedihkan seperti ini!entahlah mengapa aku seperti ini!?...perpisahan telah usai kini aku menjalani kisah ku yang baru setelah lulus dari sma dengan berbagai rasa dan jua tanya akankah aku tetap bertahan dengan rasa ini,..jujur terkadang aku membenci diri ku yang tak pernah bisa tuk mengutarakan cinta secara langsung dengan lugas. Setelah lama tak ada kabar tentang Titha Ku dengar dari Ninda (sahabat akrab Titha) kini hubungan Titha dengan Reno semakin serius bahkan yang lebih membuat aku kaget bulan depan mereka akan melaksanakan pernikahan,benar saja semua itu akhirnya terjadi jua. Undangan pernikahan datang menghampiri aku yang menanti dalam ketidakkepastian. Hari yang tidak aku inginkan hadir jua ke hadapan ku,..rasa ku bercampur aduk menjadi serpihan yang tak berarti oouh,betapa bodohnya aku yang tidak pernah berani tuk mengungkapkan semua yang ku rasa!? Aku butuh waktu berjam-jam duduk diteras depan rumah ku tuk memikirkan apakah aku pantas datang ke pernikahannya hanya sekedar melihat dirinya tuk yang terakhir kalinya. “Woii benggong aja?ati-ati kesambet”,sapa Ninda yg datang menghampiri ku. “Ah elo ngagetin gw aja!?”,jawab ku ngles. “lagi gini hari sempet-sempetnya lo benggong??Btw Lo jd ga datang ke pernikahannya si Titha??klu iia gw nebeng yach?”,tanya ninda yang berharap kali ini dapat tebengan gratis. “ga tau?gw jg masih binggung?!”,jawab ku tak bersemangat. “Ayolah datang aja lagian ga enakkan kalo kita ga datang?!titha pengen banget lho ketemu lo??”,ujar ninda meyakinkan ku. Aku kembali merenung atas pernyataan ninda bahwa Titha ingin bertemu aku,..ya ku pikir mungkin aku memang harus menemuinya,sekalipun harus merelakan hati dan seluruh perasaan yang aku miliki menjadi retak tak tersentuh,..
Malam pun tiba aku berangkat dengan ninda ke acara pernikahan Titha. Sesampainya aku di rumah Titha,..sejenak aku menghelakan nafas ku yang kian sesak..,berusaha tuk bersikap seolah tak ada raut yang mengartikan aku sangat terpuruk melihat kejadian malam ini. “ayo masuk jangan benggong aja!?”,ujar Ninda membangunkan ku dari lamunan. Langkah ku mulai redup seolah aku berjalan memasuki ruangan yang tak mempunyai celah,Ku lihat sosok Titha yang tersenyum manis ya,..lebih manis dari yang pernah ku lihat,ia terlihat sangat bahagia,..,setelah 1 jam lebih akhirnya penderitaan ku berakhir sudah,..acara sudah selesai dan aku kembali pulang ke rumah dengan asa yang ku genggam erat. Aku menyiram wajah ku dengan segayung air tingkah laku ku kini seolah seperti orang yang mengalami depresi tingkat tinggi. Ya tuhan sungguh aku tak bisa menghilangkan rasa ini dalam sekejap,..walau kini dirinya telah menjadi milik orang lain tetap saja rasa cinta ku dan rasa sayang ini tak dapat aku singkirkan dari pikiranku. Entah apa yang telah merasuki pikiran ku?sampai-sampai aku masih saja menyimpan dengan rapi semua perasaan ku tuk Titha,.telah ku coba menyendiri selama berbulan-bulan aku menyibukkan diri ku dengan hangout dengan kawan futsal ku semasa sma. Namun hasilnya sama saja nihil!?,..disaat aku sudah mulai bisa melupakannya,..dua hari yang lalu ia datang dengan tiba-tiba ke dalam mimpi ku. Tak jelas apa maksudnya karna ia hanya tersenyum menatap ku…? Pikiran ku kembali lagi tertuju padanya,perasaan ku terpaksa harus mengiba setiap aku mendengarkan lagu “diantara kalian” dari d'Masiv namun hanya lagu itu yg membuat aku dapat membalut rasa yg sakit. Ini sungguh menjadi dilema rasa tuk ku,..tuk aku yang terlalu tulus mencintainya,tuk aku yang terlalu banyak berharap tentang nya dan tuk aku yang kini memiliki harap dalam asa yg semu. jujur aku memang masih belum bisa tuk melupakan Titha sepenuhnya tapi setidaknya aku akan slalu ada tuknya. Semoga suatu saat aku bisa menemukan cinta yang benar-benar ada tuk ku slamanya,..?



Satu pinta ku tuk mu Titha,..

"Tetaplah tersenyumlah tuk ku, meski ku tahu senyum mu tak hanya tuk ku seorang,tak hanya tuk aku yg mencintai mu dengan tulus dan rela berada diantara kalian..."